Jakarta, Nusantarapos – Kementerian Perdagangan melalui Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI) dan Asosiasi Pedagang Aset Kripto Indonesia (ASPAKRINDO) menyelenggarakan Bulan Literasi Kripto di Februari 2023.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada pelanggan, calon pelanggan dan masyarakat umum mengenai penyelenggaraan, mekanisme, dan kelembagaan dalam perdagangan pasar fisik aset Kripto di Indonesia.
Kepala BAPPEBTI Didit Nurdiatmoko mengatakan pelanggan Kripto di Indonesia mengalami kenaikan yang luar biasa, akhir 2021 sebanyak 11,9 juta orang dan di akhir 2022 mencapai 17 juta orang.
“Artinya semakin banyak masyarakat yang menggunakan Kripto, sudah mengikuti aset perdagangan Kripto. Tapi ada masyarakat yang bertanya teman saya kan untung, kok saya rugi, ” ujar Didit Nurdiatmoko saat diskusi Bulan Literasi Kripto di JS Luwansa Jakarta, Kamis (2/2/2022).
Dengan alasan itulah dia melaporkan kepada Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan untuk membuat Bulan Literasi Kripto, dengan tujuan mengedukasi masyarakat agar mereka semakin paham mengenai perdagangan aset Kripto sebagai salah satu alternatif perdagangan komoditas.
“Kami melaporkan ke Pak Menteri untuk Bulan Literasi Kripto. Kami akan melakukan sosialisasi promosi dan sebagainya secara sistematis. Kami ingin bulan ini terencana, siapa saja grupnya, dalam 1 bulan setiap hari ada kegiatan literasi, sehingga harapannya masyarakat lebih aware ketika bertransaksi, kapan saatnya turun, kapan saatnya naik. Kira-kira yang sudah berpengalaman bisa berbagi ilmu, ” terangnya.
Bulan Literasi Kripto diselenggarakan selama Februari 2023 di beberapa kota, seperti Jakarta, Medan, Semarang, Surabaya dan Makassar baik secara offline, online dan hybrid. (Arie)