JAKARTA, NUSANTARAPOS – “Membayangkan bangun subuh dinihari untuk segera bergegas menuju kantor bukan gue banget”, ampun deh, kalau harus seperti itu,” demikian Tina seorang kaum milenial perkotaan yang baru tiga tahun bertugas di Ibukota Jakarta.
Mengatasi kemacetan dengan menyediakan rumah tempat tinggal di pusat kota bukan perkara mudah. Pemerintah perlu berkolaborasi dengan para stake holder lain termasuk pelaku usaha properti, sehingga kebutuhan kaum milenial seperti Tina dapat tersahuti.
Dalam Siaran Pers yang diterima redaksi Nusantarapos, Rabu (22/2/2023), Backlog kepemilikan masih menjadi masalah yang dihadapi di sektor perumahan. Terdapat kesenjangan antara kebutuhan rumah tinggal dan ketersediaan perumahan saat ini. Selain masalah backlog kepemilikan rumah tinggal, kementerian PUPR juga mengakui adanya permasalahan dari aspek keterjangkauan.
Kementerian PUPR mengungkapkan sekitar 12,7 juta rumah tangga masih mengharapkan untuk dapat memiliki rumah tinggal. Berdasarkan data yang dimilikinya, setiap tahun terdapat pertumbuhan 700 ribu sampai dengan 800 ribu kepala keluarga baru. Sementara pemerintah hanya mampu memfasilitasi 1 juta rumah baru setiap tahunnya.
Kolaborasi dari seluruh stakeholder diharapkan dapat menjadi solusi dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi pemerintah di sektor perumahan saat ini. Kolaborasi dapat dilakukan dengan melakukan kerjasama pemanfaatan lahan Hak Pengelolaan yang dimiliki oleh BUMN/BUMD untuk membangun rumah susun yang dikenal dengan apartemen.
Dalam sejarahnya, hunian jangkung berupa apartemen sudah terdapat di Jakarta pada tahun 1974. Saat itu berdiri apartemen Ratu Plaza di Jalan Jenderal Sudirman Jakarta Selatan dengan jumlah apartemen 54 unit. Sekitar tahun 1980-an berdiri sebuah apartemen di Kawasan Kuningan Jakarta Selatan, tepatnya di Jalan Taman Rasuna Said yang dikenal dengan Apartemen Taman Rasuna. Kedua apartemen ini menjadi pelopor pembangunan apartemen di Jakarta.
Berbeda dengan Apartemen Ratu Plaza dan Apartemen Taman Rasuna yang memiliki segmentasi pasar kaum menengah ke atas dan expatriat, kehadiran apartemen Green Pramuka City menjadi solusi rumah tinggal kaum milenial perkotaan di Jakarta. Apartemen ini berdiri di atas tanah seluas 12,9 hektar dan diperkirakan dapat menambah ribuan pasokan rumah tinggal apartemen di pusat kota Jakarta.
Kaum milenial perkotaan populasinya semakin meningkat bahkan saat ini mendominasi komposisi karyawan-karyawati perkantoran yang ada di Jakarta. Mereka bersifat sangat praktis, ingin hidup lebih nyaman dan tidak ribet. Seperti Tina di awal cerita, sulit bagi dirinya untuk harus terjebak macet dan berdesak-desakan di KRL.
Tina bilang lagi, “Gue tuh biasanya tidak ingin terburu-buru”. Berangkat di kantor sekitar pukul 7.00 wib pagi itu masih ideal menurutnya. Makanya Tina tidak memilih tempat tinggal yang berada di pinggiran kota Jakarta.
“Beruntung gue mendapat rekomendasi untuk tinggal di Apartemen Green Pramuka City, awalnya sih menyewa tahunan,” ungkap Tina.
Saat ini beliau sudah menjadi pemilik unit apartemen berdekatan dengan unit apartemen yang semula disewanya.
Menurut Tina, Apartemen Green Pramuka City memiliki akses yang dekat dengan perkantoran di tengah kota Jakarta. Katanya, di depan apartemen ini sudah terdapat jalan raya lalu lintas angkutan umum. Pengalaman perjalanan menuju kantornya di kawasan Jakarta Harmoni relatif lancar dan jarang sekali macet. Menurutnya, berbagai keperluan kebutuhan sehari-hari juga tersedia di pusat perbelanjaan yang ada di kawasan apartemen ini sehingga benar-benar praktis dan lebih nyaman.
Selain sebagai tempat tinggal bagi kaum milenial perkotaan, membeli apartemen dapat menjadi instrumen investasi. Investasi di apartemen memiliki beberapa keuntungan yang menjadi sumber pendapatan. Pendapatan ini diperoleh dari nilai propertinya yang cenderung meningkat serta harga sewa yang diperoleh setiap tahun atau setiap bulannya. Kedua keuntungan ini diperoleh apabila lokasi apartemen berada di lokasi yang sangat strategis dan marketable serta memiliki aksesabilitas yang baik.
Faktor-faktor ini apabila ditambah dengan unit apartemen yang ready stock membuat investasi apartemen menjadi sumber pendapatan terus menerus sebagai passive income.
Saat ini merupakan momentum yang tepat untuk memilih apartemen yang ready stock sebagai tempat tinggal atau investasi bagi kaum milenial perkotaan. Biaya transportasi pastinya bisa dihemat untuk dialokasikan sebagai tabungan. Pengembang dan perbankan di awal tahun juga berlomba-lomba memberikan banyak penawaran menarik yang sangat menguntungkan.
Menunda untuk membeli rumah tempat tinggal/apartemen atau untuk investasi, akan membuat kaum milenial perkotaan akan tertinggal dengan naiknya harga properti. Nah, tunggu apalagi bagi kaum milenial perkotaan ? Ayo segera take action berlomba tinggal sekaligus berinvestasi di apartemen.