PACITAN,NUSANTARAPOS,- Wisata Watu Lakar yang terletak di Desa Sumberharjo, Kecamatan, Kabupaten Pacitan yang diresmikan pada 16 Oktober 2022 lalu ternyata jauh dari harapan akan banyaknya pengunjung wisatawan yang berwisata.
Bahkan saat ini, selain pengunjungnya sepi, warung-warung yang berada di lokasi wisata tersebut satu persatu pada hengkang dan menutup usahanya karena dinilai tidak adan kemajuan dalam berjualan dan nyaris bangkrut.
Menurut Yoyok, warga Desa Sumberharjo saat dikonfirmasi melalui pesan whatsAppnya, Jumat (24/3/23) mengatakan bahwa dari pembukaan hingga hari ini, omset yang diperoleh hanya sekitar kurang lebih Rp. 40.0000.000 (empat puluh juta rupiah).
Padahal yang didapatkan Yoyok dari sumber masyarakat, ketua Pokdarwis dan ketua Bumdes tersebut pembiayaan pembangunan wisata Watulakar tidaklah sedikit. Para pengunjung yang digadang-gadang akan menjadi omset devisa daerahpun nampaknya jauh dari angan-angan karena menurut Yoyok yang datang ke wisata tersebut karena penasaran dan selebihnya sudah kapok untuk mengunjungi tempat tersebut.
“TDK ada pengunjung… penasaran Krn iklan, datang terus kapok…,” tulisnya.
Sedangkan terkait masalah pembangunan jalan menuju tempat wisata tersebut, menurut Yoyok adalah bantuan dari Subianto Munir dari Dewan PKS. “Jln menuju lokasi, bantuan dari ibu Subianto Munir Dewan PKS,” tambahnya.
Untuk harapan warga Sumberharjo pun menurut Yoyok bahwa sejak awal tidak sependapat gagasan pembangunan wisata Watulakar tersebut karena tanah tersebut merupakan tanah warga dan sedikitpun tidak ada tanah desa serta obyek wisata yang tidak layak untuk dijual.
Ia bahkan menduga pembangunan tempat wisata syarat kepentingan. “Selain ada kepentingan tanah di sekitar itu mayoritas punya keluarga pak kades….bahkan dana bumdes dll jg ikut tersedot disitu …
kami selaku warga hanya ingin kembali SPT sedia kala …,” urainya.
Ia bersama warga Desa Sumberharjo hanya berharap dimana yang dulu tanah tersebut merupakan tanah produktif yang terdapat pohon Jati, Sengon, Ketela dan banyak tumbuhan untuk pakan ternak yang ditebang dan akan dilakukan ganti rugi minta segera diganti rugi pasalnya hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai ganti rugi tersebut. (JOKO)