Nusantarapos – Belum lama dan masih dalam bayangan aksi terorisme yang terjadi di Rutan Mako Brimob. Hari ini, Minggu (13/5/2018) aksi terorisme terulang lagi berupa bom bunuh diri yang terjadi di tiga gereja di Surabaya.
Menyikapi kondisi saat ini ketua Asosiasi Pendeta Indonesia kabupaten Cianjur Pdt. Oferlin Hia, MA. yang juga sebagai ketua PGPK kabupaten Cianjur menyampaikan turut prihatin dan turut berdukacita atas kejadian aksi terorisme di beberapa gereja di Surabaya. sampai ada korban meninggal dunia. Hal ini disampaikannya pada acara khusus menentukan sikap dengan menolak aksi terorisme di GKI Cianjur Jalan Hos Cokrominoto No. 55, Cianjur.
Ia juga menyatakan bahwa terorisme dan radikalisme adalah wabah yang sangat berbahaya dan harus dilawan dengan cara yang sistematis, komprehensif dan berkesinambungan. Sehingga perlu adanya kebijakan dan kerjasama di antara lembaga pemerintah, aparat keamanan dan lembaga keagamaan dalam merencanakan langkah-langkah kongkrit menghadapi gerakan radikalisme dan terorisme.
“Rakyat Indonesia tidak takut dengan terorisme. Rakyat Indonesia akan melawan radikalisme, terorisme, politisasi isu SARA, dan ujaran kebencian,” ujarnya.
“Mari kita mengajak lembaga gereja, jemaat dan segenap lapisan masyarakat untuk selalu siaga, tidak takut, serta membangun jejaring keamanan dan koordinasi antar lembaga agar dapat bersama-sama mencegah aksi terorisme lanjutan yang mungkin akan terjadi di sekitar kita. Mari kita mendoakan agar para pelaku pengeboman agar bertobat dengan menyadari bahwa aksi tersebut menciderai rasa kemanusiaan,” imbuhnya.
Oferlin juga menambahkan, kepada seluruh umat Kristiani khususnya di Cianjur agar tetap waspada dan selalu berdoa serta menjaga kerukunan dengan agama manapun.
“Kami menghimbau kepada seluruh umat Kristen di kabupaten Cianjur agar tidak terpancing atau terprovokasi, tetapi berdoa untuk menghadapi tantangan radikalisme dan intoleransi serta tetap memelihara kerukunan antar umat beragaman. Juga mengimbau kepada umat dan gereja untuk meningkatkan keamanan di tempat ibadah dengan melibatkan pihak aparat kepolisian maupun TNI,” harapnya. (YS)