Jakarta, Nusantarapos – Yayasan Batik Indonesia (YBI) menyelenggarakan pameran bertajuk Gelar Batik Nusantara 2023 (GBN 2023) di Senayan Park, Jakarta pada 2-6 Agustus 2023.
Acara ini dihadiri dan dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Turut hadir Ibu Iriana Jokowi serta Ketua Pelaksana GBN 2023 Diana Santosa.
Dalam kesempatan itu, Jokowi mengatakan, “Batik adalah wajah kita, batik adalah kehormatan kita dan melalui batik telah tercipta lapangan kerja yang sangat banyak,” kata Jokowi.
Tak hanya itu, menurutnya, saat ini kebangkitan Indonesia dari Covid-19 dapat dijadikan momentum bagi para pengrajin batik untuk kembali bangkit dan berinovasi.
“Dan saya mengajak kepada para pengrajin, designer, pengusaha, pecinta batik dan seluruh masyarakat Indonesia untuk memanfaatkan momentum kebangkitan ekonomi kita ini sebaik-baiknya,” ucapnya.
Tema yang diusung pada pameran ini adalah “Batik, Bangkit!”, sebagai bentuk semangat untuk memajukan industri batik tanah air setelah 3 tahun terdampak pandemi Covid-19. YBI ingin membangkitkan lagi Industri Batik Indonesia, dengan memberikan ilustrasi batik tambal pada ikon ragam hias batik yang dipilih dan didalamnya motif batik dari berbagai daerah di Indonesia mencerminkan keragaman keindahan Batik Nusantara.
Pengakuan dari UNESCO melalui akreditasi warisan budaya tak benda (Intangible Cultural Heritage) No. 90487 kepada YBI sebagai Yayasan non-profit, menegaskan peran YBI di dalam melestarikan, mengembangkan, dan mempromosikan warisan budaya batik Indonesia secara nasional maupun internasional.
Salah satu aspek penting bagi perkembangan batik di Indonesia, dengan segala keunikan dan identitas daerah asal, adalah ketika Indonesia telah memiliki sistem penetapan Indikasi Geografis (IG). Indikasi Geografis adalah suatu tanda yang menunjukkan daerah asal suatu barang dan/atau produk yang karena faktor alam, faktor manusia atau kombinasi dari kedua faktor tersebut memberikan reputasi, kualitas, dan karakteristik tertentu pada barang dan/atau produk yang dihasilkan.
Sampai dengan saat ini sistem penetapan IG tersebut telah berhasil menetapkan empat
sertifikat IG Batik, yaitu: Sarung Batik Pekalongan, Batik Nitik Yogyakarta, Batik Besurek Bengkulu dan Batik tulis Complongan Indramayu. GBN 2023 mengangkat keindahan batik tulis Complongan Indramayu sebagai salah satu jenis batik yang mendapatkan pengakuan Indikasi Geografis.
“Keindahan motif dan kualitas batik ini menjadi representasi seni dan keahlian budaya yang turun-temurun di wilayah Indramayu, Jawa Barat. Kolaborasi ini diharapkan akan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap batik Indramayu yang mempunyai keunikan tersendiri, ” Jelas Ibu Diana Santosa, ketua pelaksana Gelar Batik Nusantara 2023.
Acara GBN 2023 terbuka untuk umum, serta akan menampilkan lebih dari 250 booth UMKM Batik Indonesia dan juga kuliner Nusantara. Selain itu, acara ini juga akan menyuguhkan berbagai kegiatan menarik, seperti talk show seputar batik, kompetisi batik, sesi high tea dan fashion show oleh 6 designer Indonesia yaitu Didi Budiarjo, Chossy Latu, Wilson William, Hutama Adi, Priyo Octaviano, Ghea Panggabean yang akan mengangkat karyanya untuk Batik Indramayu.
Maka dengan diadakannya GBN 2023 ini, YBI mengajak semua pihak, baik dari dalam
negeri maupun internasional, untuk hadir dan berpartisipasi dalam Gelar Batik Nusantara 2023 (GBN 2023). Mari bersama-sama mendukung pelestarian dan kemajuan industri batik Indonesia, serta merayakan kekayaan warisan budaya kita dan akan menjadi wadah untuk memajukan industri batik Indonesia, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang keberagaman batik Nusantara, serta mengajak generasi muda untuk mulai mengapresiasi dan memasukkan unsur batik dalam kehidupan sehari-hari.