Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Partai Solidaritas Indonesia (PSI) melaksanakan Kopi Darat Nasional (Kopdarnas) 2023 di Tenis Indoor Senayan, Jakarta, Selasa (22/8/2023) malam. Dalam Kopdarnas 2023 ini dihadiri perwakilan 38 DPW PSI, juga tokoh-tokoh nasional seperti; Gibran Rakabuming Raka (Walikota Solo), Yenny Wahid, dan Budiman Sudjatmiko.
Ketua Dewan Pertimbangan Nasional PSI, Badaruddin Andi Picunang mengatakan sebelum puncak acara Kopdarnas 2023, ada pertemuan 38 DPW PSI yang menginginkan untuk mengevaluasi hasil “Rembug Rakyat Nasional 2022” yang sebelumnya mendeklarasikan Ganjar Pranowo – Yenny Wahid sebagai Capres-Cawapres 2024.
“Perpolitikan demikian dinamis, tanda-tanda itu dibaca teman-teman di daerah, arahnya akan ditetapkan oleh DPP, akan ke Ganjar, Prabowo ataupun tidak memihak siapapun. Dan, tentunya menunggu arahan Presiden Jokowi, karena kita tegak lurus bersama Jokowi,” ucap Badaruddin Andi Picunang kepada wartawan, Selasa malam (22/8/2023).
Hari ini, lanjut Badar (sapaan akrabnya), pihaknya juga mendeklarasikan Jokowisme. Karena menurutnya, selama ini sepak terjang PSI selalu terinspirasi dengan Presiden Joko Widodo.
Kehadiran Gibran Rakabuming Raka di acara Kopdarnas 2023 PSI, Badar menuturkan bukan sinyal PSI mendukung yang bersangkutan untuk menjadi Cawapres. Walaupun, katanya banyak masyarakat yang menginginkan sosok pemimpin muda kedepannya.
“Kita banyak mendengar aspirasi masyarakat yang mana rata-rata anak muda menginginkan pemimpin muda. Memang, sebelum UU Pemilu sekarang, kan ada usia pembatasan cawapres 35 tahun, walaupun akhirnya diubah. Persoalan figur Gibran hari ini, saya kira wajar, karena dia salah satu anak muda yang terbaik dari yang lain, untuk bisa dicalonkan (sebagai Cawapres) jika ada partai yang mengusungkan,” terangnya.
Bahwa kehadiran Gibran juga menurut Badar, agar ada keberlanjutan kepemimpinan presiden Jokowi yang mana cawapresnya dari kalangan anak muda. Kata dia, Jokowi berdasarkan survey terakhir dianggap berhasil, diatas 80 persen masyarakat puas dengan kepemimpinannya.
“Ini kan bukan slogan, PSI dianggap sebagai partai Jokowi, bagaimana perjuangan dia masuk ke politik menjadi idola anak-anak muda. Sehingga menjadi patron di PSI dengan adanya Jokowisme,” pungkasnya.