PACITAN,NUSANTARAPOS,- Angka stunting yang ada di Kabupaten Pacitan pada tahun 2022 terdapat 3032 anak (13,52%) dimana ada 10 Desa Lokus Prioritas Penanganan Stunting sedangkan di tahun 2023 masih ada 10.375 balita berpotensi untuk stunting. Dengan angka yang tinggi ini, tentu merupakan tanggung jawab bersama untuk mencegahnya, sehingga angka stunting dapat ditekan.
Begitu juga dengan kunjungan kerja Komandan Kodim 0801/Pacitan, Letkol Inf. Roliyanto di Koramil 0801/03 Arjosari bersama istri, dalam rangka penyuluhan stunting Tahun 2023 juga memberikan penyuluhan kepada 50 orang di wilayah Koramil 0801/03 Arjosari yang ditempatkan di aula Kantor Camat Arjosari.
Sebagai narasumber, dr. Khairunisa Spa. M.Biomed yang juga istri Dandim 0801/Pacitan dalam penyuluhannya mengatakan bahwa stunting adalah kondisi yang ditandai dengan kurangnya tinggi badan anak apabila dibandingkan dengan anak-anak seusianya. “ Sederhananya stunting merupakan sebutan bagi gangguan pertumbuhan pada anak, penyebab utama dari stunting adalah kurangnya asupan nutrisi selama masa pertumbuhan anak,” kata Khairunisa. Senin (04/09/2023)
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk mengetahui pertumbuhan anak yang normal perlu diketahui pertambahan ukuran dan jumlah sel serta jaringan interseluler yang dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.
Sedangkan yang mempengaruhi pertumbuhan pada anak, Khairunisa menjelaskan ada beberapa faktor diantaranya faktor gene dimana faktor tersebut merupakan sifat yang diturunkan termasuk tinggi badan ayah dan ibu, ras/bangsa dan jenis lainnya serta hormon pertumbuhan, hormon Tiroid, Grouwth Faktor serta hormon lain.
Selain penyebab stunting dikarenakan pengaruh pada pertumbuhan anak, Khairunisa juga menjelaskan bahwa pendek bukan berarti stunting. Namun kriteria pendek ini juga dapat disebabkan karena geneck/sindrom. Familia short stature/ keluarga, Constitutional delayed of growth and developmental terlambat tumbuh dan puber tapi dapat menyusut di kemudian serta kelainan hormon pinggang endokrin.
“stunting ini dapat diakibatkan karena kekurangan gizi kronis. Infeksi berulang, somulasi pantdekuat,” terangnya.
Ia juga menambahkan, untuk mencegah terjadinya stunting ini perlu pemberian gizi yang cukup, melenglapi imunisasi, perbaiki sanitasi dan makan yang sehat untuk bayi dan balita.
“Kita dapat mencegah stunting selain diatas yaitu dengan gemar makan ikan karena kita ketahui bahwa di Pacitan ini kekayaan hayati cukup tersedia,” terangnya.
Sementara itu, Dandim 0801/Pacitan, Letkol Inf. Roliyanto berharap agar anggotanya selalu menghindari pelanggaran yang merugikan keluarga. “Di bidang intelijen diharapkan kepada anggota dan ibu ibu berhati-hati dalam kegiatan selalu utamakan keluarga dan keselamatan, karena dalam berkendara kita sudah berhati-hati namun lawan kita yang tidak berhati-hati, apabila lelah berhanti jangan sampai kita ditidurkan dengan situasi Pacitan yang aman,” pintanya.
Selain itu, Dandim juga mengingatkan kepada anggotanya agar tidak percaya kepada sesuatu yang bersifat instan seperti judi online penggandaan uang karena sudah banyak korban dan hasilnya bisa dipastikan merugikan keluarga. “Jalani apa yang ada saat ini jangan selalu melihat ke atas di bawah banyak yang masih dibawah kita,” pungkasnya.