JAKARTA, NUSANTARAPOS – Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Jawa Barat menggelar edukasi gizi untuk masyarakat di wilayah Bandung Raya. Edukasi yang disampaikan secara interaktif tersebut dilakukan langsung oleh 17 bidan yang menjangkau lebih dari 1.000 ibu hamil dan ibu dengan balita.
Ketua IBI Provinsi Jawa Barat mengatakan, “Lomba edukasi ini menjadi satu hal yang bagus. Terus terang hal ini merupakan hal yang baru bagi IBI Jawa Barat, namun tujuannya sudah cukup bagus. Karena masyarakat membutuhkan edukasi ini dan mengetahui apa yang harus kita lakukan,” Ujar Eva.
Lebih lanjut, Eva mengatakan bahwa edukasi mandiri yang dilakukan oleh bidan untuk masyarakat di sekitar wilayah praktek masing-masing tersebut merupakan bagian dari rangkaian program Bidan Sahabat Ibu dan Anak. Program tersebut merupakan kampanye kolaborasi yang dilakukan IBI bersama Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI) sebagai langkah mencegah stunting dan gizi buruk.
Diantara materi yang diberikan untuk masyarakat adalah asupan gizi untuk ibu hamil, MPASI yang adekuat serta makanan dan minuman tinggi kandungan gula yang dapat mengganggu asupan gizi anak.
“Masyarakat perlu mengetahui bahwa kental manis bukan merupakan susu. Seluruh stakeholders dan pihak-pihak terkait perlu meyakinkan masyarakat bahwa hal tersebut tidak baik untuk anak-anak, terlebih untuk jangka panjang, generasi masa depan.” ujar Eva.
Sebagaimana diketahui, stunting masih menjadi kekhawatiran bersama. Meski prevalensi stunting Nasional telah mengalami penurunan dari tahun ke tahun, namun edukasi gizi untuk masyarakat harus tetap dilakukan.
“Edukasi gizi untuk masyarakat dan khususnya untuk ibu hamil dan ibu dengan balita harus dilakukan secara berkesinambungan. Sebab, beragam makanan dan minuman dengan kandungan gula yang tinggi selalu bermunculan dan digandrungi anak-anak, remaja bahkan balita. Jika orang tua tidak paham mengenai gizi anak, maka anak-anak ini akan semakin terbiasa dengan makanan minuman dengan rasa manis atau gurih yang berlebih, dan ini tentu saja tidak baik untuk serapan gizi anak,” ujar Ketua Harian YAICI Arif Hidayat.