[JAKARTA] Board Member Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja mengatakan melalui skema kemitraan inklusif atau inclusive closed loop, pemerintah tak hanya meningkatkan kesejahteraan para petani dan usaha kecil namun juga melahirkan transformasi digital pada ekosistem mereka.
“Model inclusive closed loop memampukan petani dan UMKM mengadopsi transformasi digital sehingga meningkatkan produktivitas dengan praktik berkelanjutan,” terangnya.
Franky memaparkan, model ini membuat para petani dan UMKM dapat menikmati akses setara dengan perusahaan besar mulai dari bibit yang baik, hingga akses terhadap pembiayaan, pemasaran hingga teknologi teknologi tepat guna, antara lain yang berbasis digital. Hasilnya, mereka mampu meraih produktivitas yang lebih baik, peningkatan pendapatan dan daya saing, dibandingkan para petani yang belum mengadopsi model ini.
Lebih lanjut, Franky juga menekankan bahwa inclusive closed loop merupakan salah satu pendorong utama untuk mencapai ketahanan pangan di Kawasan ASEAN. “Dengan menerapkan inclusive closed loop, kami tidak hanya dapat terus memberikan dampak positif kepada petani kecil dan masyarakat sekitar, tetapi kami juga dapat menjamin bahwa semua orang di kawasan ini memiliki akses terhadap pangan yang aman, bergizi, dan terjangkau. Saya yakin, bersama-sama kita akan mampu memberantas kemiskinan dan stunting, memperkuat ketahanan pangan di negara kita, ASEAN, dan berkontribusi dalam memenuhi permintaan pangan global,’’ imbuhnya.
Kunci modul inclusive closed loop adalah pendampingan melekat. Artinya, petani dan UMKM mendapatkan pendampingan sejak dalam radius tiga hingga lima kilometer dari wilayah operasi BUMN dan perusahaan swasta. Franky menambahkan, salah satu contoh penerapan model ini dilakukan oleh Partnership for Indonesia Sustainable Agriculture (PISAgro). Salah satu bukti nyata PISAgro, imbuhnya, adalah ketika PT Pupuk Indonesia bekerjasama dengan perusahaan swasta dan petani binaan agar dapat membeli pupuk dengan kualitas baik dan harga harga yang sama, bahkan lebih murah.
Skema yang sebelumnya diterapkan pada sektor pangan, oleh pemerintah kemudian diadopsi guna menaikkelaskan usaha kecil lewat inisiasi Gerakan Kemitraan Inklusif untuk UMKM Naik Kelas, yang dilucurkan Presiden Joko Widodo pada Oktober tahun lalu.“World Economic Forum bersama dengan PISAgro, menargetkan 20-20-20 yaitu, 20% meningkatkan produktivitas, 20% meningkatkan pendapatan para petani, 20% penurunanan emisi rumah kaca. Untuk mencapai target tersebut, PISAgro menerapkan program kemitraan dengan pendampingan melekat melalui modul inclusive closed loop. Sejak 2012, PISAgro telah menjangkau hampir dua juta petani dan lebih dari 13.400 desa. Kami percaya sinergi pemerintah, BUMN dan swasta dapat memberikan dampak terhadap Indonesia maju dan sejahtera,” pungkasnya.
Board Member Sinar Mas, Franky Oesman Widjaja mengatakan “Model inclusive closed loop memampukan petani dan UMKM mengadopsi transformasi digital sehingga meningkatkan produktivitas dengan praktik berkelanjutan,”