Jakarta, Nusantarapos.co.id – Warga RW 011 Sunter Jaya mengeluhkan dugaan pembangunan Ruang Terbuka Hijau dan lapangan basket yang dilakukan Sudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Utara. Pasalnya pembangunan yang dilakukan oleh pemborong, tidak sesuai dengan spek yang ada.
Menurut Ketua RT 05 Iwan, pembangunan RTH di RW 011 Sunter Jaya khususnya pengecoran untuk lapangan basket seharusnya menggunakan mutu kualitas K225. Namun kenyataannya yang ada, pengecoran yang dilakukan berasal dari sisa coran proyek Matraman.
“Informasi itu saya dapat dari sopir molen yang datang untuk mengecor. Itu dibuktikan juga dari surat jalan dan armada unit molen berbeda. yang diberikan kepada warga RW 011 ada dua surat yang berbeda,” ujar Ketua RT 04 Iwan saat mengadukan masalah ini kepada Ketua Komisi D, Ida Mamuda Senin,(25/9).
Ditempat yang sama, Ketua RW 011 HM Zein berharap, agar pembangunan taman Pulo Besar Elok melalui penyerapan aspirasi masyarakat melalui reses ibu Ida Mahmudah. Dan berharap pembangunan bisa dilanjutkan dengan sesuai spek yang ada.
Sementara itu, ditempat terpisah, Ketua Komisi D DPRD DKI, Ida Mahmudah mengapresiasi tindakan warga RW 011 Sunter Jaya atas pengawasan yang dilakukan terhadap pembangunan RTH Pulo Besar Elok.
” Kita sangat apresiasi terhadap terdapat pengawasan yang dilaksanakan warga terhadap pembangunan RTH Pulo Besar Elok yang menggunakan dana APBD DKI. Ini akan menjadi pelajaran bagi para pemborong agar dalam melaksanakan pembangunan proyek yang menggunakan dana APBD DKI harus lebih bersungguh-sungguh karena warga Jakarta juga ikut mengawasi pembangunan tersebut. Apalagi APBD DKI berasal dari pajak masyarakat DKI,” ujar Ida kepada Nusantarapos.
Sementara itu, Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakut Cristian mengaku, adanya kesalahan yang dilakukan pihak pemborong dalam pembangunan RTH Pulo Besar Elok di Sunter jaya.
“Perihal tersebut sudah dibenahi oleh pelaksananya. Sedang berjalan prosesnya. Semua ini sudah diklarifikasi oleh pelaksana untuk pekerjaan lapangan basket. Proyek ini dikawal oleh tim Kejati dan Kejari Jakarta Utara. Jadi kita minta itu dibongkar dan diperbaiki. Sebagai catatan belum ada uang pemerintah yang keluar di proyek tsb . Kita pastikan arus uang negara harus aman,”ujarnya.