Bojonegoro, Nusantarapos.co.id –
Puluhan warga memadati Balai Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro dalam Opera pasar beraa yang digelar Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Bojonegoro, Operasi pasar ini diharapakan bisa menjaga stabilitas harga beras agar tidak melebihi HET, Senin (9/10/2023).
Tutik warga dari kelurahan Sumbang mengaku senang dengan adanya operasi pasar beras yang digelar oleh Pemkab Bojonegoro melalui TPID, dengan harga beras yang lebih murah sangat membantu bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengatakan sangat senang dengan kegiatan ini, biasanya kalau membeli beras di pasar sekitar harga Rp.13.000 per kilogram, tapi ini kami sudah dapat 5 kg beras dengan harga Rp. 51.000,” katanya.
Ia juga berharap kegiatan operasi pasar dapat dilakukan setiap Minggu dan jumlah beras diperbanyak lagi sehingga
sangat meringankan masyarakat, terutama saat kondisi harga beras yang semakin mahal,” terangnya.
Sementara itu, Muhayanah selaku Kepala Bidang Bina Usaha Perdagangan dan Usaha Mikro, Dinas Perdagangan Bojonegoro mengatakan bahwa dalam Operasi pasar beraa ini pemkab Bojonegoro menyediakan 2 ton beras atau 400 karung beras. Untuk satu karung beras berisi 5 kg beras dengan harga per kilogram sebesar Rp. 10.200 saja. Warga cukup membayar sebesar Rp. 51.000 saja untuk mendapatkan 1 karung beras yang berisi 5 kg beras,” terangnya.
Ia juga berharap stabilitas harga beras terjaga dengan baik, sehingga masyarakat tidak perlu resah. Semoga tetap terjaga dalam stabilitas pangan dan harga pangan,” harapnya.
Seperti diketahui, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kabupaten Bojonegoro Sukaemi dalam rapat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID), Selasa (3/10/2023) lalu menyatakan bahwa operasi pasar digelar sebagai tindak lanjut instruksi Pj Bupati Bojonegoro dalam merespons isu kenaikan harga beras.
Adapun wilayah pemantauan operasi pasar mencakup Kecamatan Kapas, Balen, Dander, Kalitidu, Bojonegoro Kota, Baureno, Kanor, Purwosari, Padangan, Bubulan, Gondang, Sumberrejo dan Kepohbaru. (Aryo)