Jakarta, Nusantarapos – “Apakah Artificial Intelligence (AI) akan menguasai peradaban manusia? Jika iya, apa yang harus dilakukan?”, merupakan pertanyaan yang diajukan oleh Prof. Dr. Ir. Ford Lumban Gaol, S.Si., M.Kom., SMIEEE, dalam orasi ilmiahnya yang berjudul: The Future Direction of Computer Science in Artificial and Human Intelligence Paradigms.
Dengan pertanyaan tersebut, Prof. Ford mengajukan poin kritis mengenai dampak AI pada masa depan dan merangsang pemikiran mengenai langkah-langkah yang perlu diambil untuk menjaga keseimbangan antara teknologi dan eksistensi manusia.
Beliau memulai orasinya dengan menyatakan bahwa setiap teknologi membawa dampak, peluang, dan juga risiko. Hal ini terutama berlaku untuk Artificial Intelligence (AI), yang secara signifikan memengaruhi berbagai sektor seperti industri pertanian, medis, ekonomi, telekomunikasi, dan militer. Saat ini, ada hipotesis yang menyoroti ancaman nyata yang mungkin ditimbulkan oleh AI, dan hal ini telah menjadi topik diskusi luas di kalangan ilmuwan.
“Para ahli memberikan tiga rekomendasi penanganan risiko AI, yaitu pengaturan fisik robot, pengawasan manusia, dan pengendalian robot,” katanya melalui Siaran Pers yang diterima redaksi Nusantarapos, Rabu (19/12/2023).
Prof. Ford juga menguraikan tiga kerangka kerja umum AI. Pertama, kecerdasan perceptual, mencakup kemampuan dasar indera seperti penglihatan, pendengaran, dan sentuhan. Ini menjadi fokus utama inovasi dan penelitian dasar di perguruan tinggi.
Kedua, aspek kognitif, melibatkan kemampuan induksi, penalaran, dan pengetahuan tingkat tinggi untuk menciptakan aplikasi yang mendukung industri. Sementara itu, yang ketiga adalah kecerdasan dalam pengambilan keputusan optimal yang diterapkan dalam berbagai ilmu, seperti ilmu pengetahuan dasar, industri manufaktur, tata kelola sosial, dan dunia maya.
Selain itu, Prof. Ford juga menyoroti beberapa tren penelitian dan pengembangan kerangka kerja generasi berikutnya di BINUS UNIVERSITY, termasuk:
1. Kemampuan Pelatihan Model Skala Super: Dengan munculnya model turunan Transformer seperti BERT dan GPT-3, riset di tingkat S3, S2, bahkan S1 dalam bidang Ilmu Komputer di BINUS UNIVERSITY sedang mengikuti tren ini. Di masa depan, mahasiswa dapat terlibat langsung dalam perlombaan pengembangan model AI skala super.
2. Standar Application Programming Interface (API), yang menjadi salah satu tantangan di industri. Bagaimana suatu platform AI dapat berjalan interoperabilitas satu dengan yang lain.
3. Optimalisasi operator universal, fokus pada bagaimana optimalisasi sebuah perpustakaan yang dapat dikembangkan dalam berbagai bentuk.
Prof. Ford menutup orasi ilmiahnya dengan menyebutkan potensi besar AI dalam berbagai bidang.
1. Pengendalian dan manajemen risiko berbasis AI. Hal ini dapat mencegah kegagalan atau memprediksi kemungkinan masalah yang dapat terjadi dan dapat membantu dalam hal pengambilan Keputusan.
2. AI dapat digunakan untuk menghasilkan simulasi objek dunia nyata, yang disebut digital twins. Contohnya seperti Augmented Reality (AR) dan Metaverse.
3. Dikombinasikan dengan AI, robot cerdas memainkan peran penting dalam industri dan kehidupan manusia. DI BINUS, ini dijadikan bidang riset dan terapan bagi industry maupun Masyarakat.
4. AI of Things (AIoT) atau aplikasi IoT yang didukung AI, telah menjadi tren perkembangan yang menjanjikan. AI dapat memberdayakan perangkat IoT yang terhubung, tertanam di berbagai infrastruktur fisik, untuk memahami, mengenali, belajar, dan bertindak.
Prof. Dr. Ir. Ford Lumban Gaol, S.Si., M.Kom., SMIEEE, adalah Guru Besar Tetap Ilmu Komputer di Universitas BINA NUSANTARA dan merupakan Guru Besar ke-27 yang dikukuhkan oleh BINUS UNIVERSITY pada 18 November 2023 di Auditorium Kampus Anggrek, BINUS UNIVERSITY @Kamanggisan. Ia mencapai jabatan tersebut setelah berkarir selama 23 tahun di bidang akademis.
Prof. Ford memfokuskan riset dan kepakaran pada bidang Artificial intelligence, machine learning, soft computing, IT Governance, Digital Transformation, issue COBIC, audit IS. Beliau juga banyak terlibat pada project yang berhubungan dengan teknologi pada perusahaan multinasional dan juga proyek pemerintahan. Saat ini, Beliau menjabat sebagai Head of Computer Science Doctoral Department, BINUS Doctor of Computer Scince.