Universitas Katolik Widya Karya mengambil peran aktif dalam membentuk mahasiswa agribisnis menjadi sosok yang memiliki dampak positif tidak hanya di bidang akademis, tetapi juga dalam menjaga keberlanjutan lingkungan. Dalam upayanya menciptakan lingkungan belajar yang menyeluruh, universitas ini mengintegrasikan nilai-nilai keberlanjutan ke dalam kurikulum agribisnis, memberikan landasan yang kokoh bagi mahasiswa untuk memahami dan merespons tantangan lingkungan global.
Komitmen Universitas Katolik Widya Karya tidak hanya terletak pada menciptakan profesional agribisnis yang unggul, tetapi juga pada pembentukan karakter dan sikap tanggung jawab sosial mahasiswa. Pendidikan mereka tidak hanya tentang peningkatan kapasitas individu, tetapi juga mengenai bagaimana kontribusi mereka dapat memberikan dampak positif pada lingkungan dan masyarakat.
Pemahaman Mendalam akan Ajaran “Laudato Si”
Mahasiswa agribisnis Universitas Katolik Widya Karya mendalami ajaran “Laudato Si” yang diterbitkan oleh Paus Fransiskus pada tahun 2015. Mahasiswa mendalami ajaran ini bukan hanya menyuarakan keprihatinan terhadap isu-isu lingkungan, tetapi juga menjadi panggilan moral untuk bertanggung jawab terhadap penciptaan Tuhan.
Mereka menafsirkan “Laudato Si” bukan hanya sebagai dokumen penyampaian keprihatinan terhadap tantangan ekologis, melainkan sebagai panggilan moral yang menggugah kesadaran akan peran manusia dalam menjaga harmoni antara alam dan penciptaan Tuhan. Pemahaman mereka mencakup konsep keberlanjutan sebagai nilai moral, dan bukan sekadar sebagai strategi lingkungan yang dapat diterapkan.
Melibatkan Diri dalam Aksi Nyata
Mahasiswa agribisnis Universitas Katolik Widya Karya tidak hanya meningkatkan wawasan diri pada pemahaman teoritis, tetapi juga mengintegrasikan pengetahuan mereka ke dalam tindakan nyata. Dalam langkah konkret menuju keberlanjutan, mereka terlibat aktif dalam pelestarian alam yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar kampus.
Dengan menerapkan konsep-konsep yang mereka pelajari dari kurikulum studi, mahasiswa agribisnis ini berperan sebagai agen perubahan dalam melindungi lingkungan. Mereka tidak hanya menjadi pengamat, melainkan pelaku yang proaktif dalam menciptakan solusi konkret yang dimulai dengan langkah kecil penghijauan area kampus.
Edukasi Lingkungan: Menyebarkan Kesadaran kepada Mahasiswa Lain
Bukan hanya terbatas pada praktek-praktek langsung, mahasiswa agribisnis juga berperan sebagai agen perubahan sosial dengan menyebarkan kesadaran lingkungan kepada mahasiswa lainnya. Melalui kegiatan ini, mereka berusaha membentuk pola pikir yang peduli terhadap alam dan menjadikan keberlanjutan sebagai bagian dari gaya hidup.
Melalui serangkaian kegiatan edukasi lingkungan ini, mahasiswa agribisnis Universitas Katolik Widya Karya membuktikan bahwa pendidikan bukan hanya terjadi di dalam kelas, tetapi juga melalui inisiatif yang mendorong perubahan sikap dan tindakan positif terhadap lingkungan di lingkungan kampus.
Kesimpulan
Dengan mengimplementasikan ajaran “Laudato Si,” mahasiswa agribisnis Universitas Katolik Widya Karya bukan hanya menjadi pelaku perubahan dalam bidang agribisnis, tetapi juga pionir dalam menjaga dan merawat lingkungan. Kesadaran mereka tentang tanggung jawab etika terhadap alam dan makhluk hidup tercermin dalam tindakan nyata yang membawa perubahan positif. Sebagai mahasiswa yang memahami pentingnya keberlanjutan, mereka menjadi teladan bagi generasi mendatang dalam menjaga kelestarian lingkungan.