JAKARTA,NUSANTARAPOS,- Dalam survei LSI ( Laboratorium Suara Indonesia) 6 -18 Januari 2024, pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka dipilih sebanyak 56,1 persen, Ganjar Pranowo – Mahfud MD dipilih sebanyak 23,4 persen, dan Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar 13,7 persen dan tidak memilih sebanyak 6,8 persen
Keunggulan jauh yang didapat oleh Prabowo Subianto – Gibran ini konsisten dengan sejumlah indikator makro, terutama tingkat kepuasan masyarakat pada kinerja pemerintahan Jokowi yang mencapai 84,8 persen yang berdampak pada tingkat elektabilitas Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Dan hasil survei ini menunjukkan bahwa Pemilihan Presiden (Pilpres) 14 Februari 2024 diprediksi berpotensi hanya berlangsung satu putaran, yang akan dimenangkan oleh paslon capres – cawapres nomor urut 2.
Hasil survei Laboratorium Suara Indonesia yang ditandatangani Direktur Eksekutifnya Albertus Dino menyebutkan, Pilpres satu putaran didasarkan atas hasil survei terhadap 2200 responden di 34 provinsi di Indonesia dengan tingkat kesalahan 2,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Hasil survei dengan pertanyaan “Dari tiga pasangan capres yang akan maju nanti, pasangan mana yang akan ibu/bapak pilih?”, jawabannya sebanyak 56,1 persen memilih Prabowo Subianto- Gibran, sebanyak 23,4 persen memilih Ganjar persen memilih Pranowo -Mahfud MD dipilih sebanyak 13,7 persen memilih Anies Baswedan – Muhaimin Iskandar dan tidak memilih sebanyak 6,8 persen
Dari data survei ini kata Albertus Dino, jika dicoba dan dipilah ke segmentasi yang lebih detail, hasilnya cukup mengejutkan yakni Prabowo – Gibran unggul telak hampir di semua segmen dilihat dari jenis kelamin, agama, umur, suku, status ekonomi dan teritori para resonden.
yang menyebabkan keunggulan capres Prabowo Subianto ,karena faktor personalitas yaitu figur disamping sangat dikenal (100 persen responden pemilih), tapi juga sangat disukai dan dianggap pantas menjadi pemimpin nasional (sekitar 90 persen responden).
Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan merupakan figur yang sangat dikenal (88 persen responden pemilih), namun dua tokoh ini bukan termasuk tokoh yang sangat disukai (tingkat kesukaan responden di bawah 80 persen) dan dua tokoh tersebut tingkat kepantasan sebagai pemimpin nasional hanya diplih oleh sekitar 76 persen reponden.