Jateng, NUSANTARAPOS.CO.ID – Pemilihan Umum merupakan momen penting dalam perjalanan demokrasi sebuah negara. Pemilu tak hanya tentang memilih presiden dan wakil presiden, tetapi juga memberikan kesempatan bagi warga negara untuk memilih perwakilan mereka di parlemen.
Pada Pemilu 2024, bagi rekan-rekan Notaris PPAT juga akan mengambil peran penting ikut mensukseskan pesta demokrasi lima tahunan ini, untuk mengambil keputusan yang bijaksana, untuk mengenal calon legislatif (Caleg) dengan baik.
Melalui siaran persnya pemilik nama lengkap Dr. Diah Sulistyani Muladi, SH., CN., M.Hum yang maju sebagai Caleg Partai Golkar DPR RI untuk Daerah Pemilihan Jawa Tengah I (Dapil Jateng I) Nomor Urut 3 yang meliputi Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal dan Salatiga.
Keputusan putri dari Prof. Dr. Muladi. SH. (mantan Rektor UNDIP, Menteri Kehakiman & Mensesneg) memilih Partai Golongan Karya (Partai Golkar) sebagai kendaran politiknya tentunya bukan tanpa sebab.
Menurut Listy begitu biasanya dia disapa, ayahandanya almarhum Prof Muladi merupakan politikus senior di Golkar pada jamannya. Dan sebagai keluarga yang dibesarkan dari politikus Golkar, maka disela menjalankan profesinya sebagai Notaris PPAT, Listy juga tak menampik ketertarikannya terhadap dunia politik bersama adiknya Erlina Kumala Esti,SE,SH,MKn tetap bergabung dengan partai berlambang beringin ini.
“Alhamdulillah kami sekeluarga loyal dengan Partai Golkar. Saya lahir dan dibesarkan di Kota Semarang. Sejak sekolah dasar sampai Sekolah Menengah Atas (SMA) hingga menempuh Pendidikan Program Doktor Ilmu Hukum di Semarang,” terang Listy.
“Inilah bentuk kecintaan saya kepada Semarang serta ingin mengabdikan diri di Jawa Tengah,” ujar Dosen yang mengajar di Magister Hukum dan Magister Kenotariatan di beberapa Universitas ini.
Caleg DPR RI Partai Golkar Dapil Jateng I Nomor urut 3 tahun 2024 kali ini mengusung program masalah tanah yang menurut Listy memang tak ada habisnya. Dan sengketa kerap kali berakhir dengan sengketa, konflik dan perkara yang terkadang berujung bentrok fisik. Tak dapat dimungkiri di mana ada sengketa, ada pula konflik yang mengiringinya.
Untuk itu, dirinya ingin mengabdi bagi masyarakat Jawa Tengah melalui berbagai pemikiran dan upaya untuk mengatasi sengketa, salah satu kebijakan yang diberikan oleh otoritas publik adalah dengan memberikan program pensertifikatan tanah massal, yang salah satunya dengan membantu sosialiasasi dan mendorong program pemerintah dalam hal ini Kementerian Agraria dan Tata Ruang – Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia (Kementerian ATR BPN RI) yaitu melalui Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL). Program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Ditegaskan Listy Muladi, bahwa PTSL merupakan program yang revolusioner yang hingga saat ini Kementerian ATR/BPN telah menyelesaikan sekitar 102,3 juta bidang atau sekitar 80 persen dari seluruh tanah yang harus disertifikasi di Indonesia yang dampaknya secara ekonomi akn membantu masyarakat.
Dengan PTSL, lanjut Listy, pemerintah menginginkan semua peta tanah rakyat terukur serta mempunyai kepastian hukum yang berbentuk sertifikat tanah.
Listy berharap masyarakat luas memahami seperti apa proses pendaftaran tanah melalui PTSL, karena ini dapat mendorong kepastian hukum dan memotong birokrasi yang panjang dan lama. Makanya masyarakat harus paham pentingnya pendaftaran tanah melalui program PTSL.
Selanjutnya, Listy Muladi kepada Notarynews menegaskan ingin kaum milenial di Kota Jawa Tengah, harus juga memahami apa arti pentingnya 4 pilar kebangsaan, karena di dalamnya penting, terlebih untuk memahami kebersamaan dan memupuk kecintaan pada Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Saya yakin 4 pilar ini kedepannya juga akan penting disosialisasi ini terhadap kader-kader muda biar mereka lebih lagi paham tahu persis tentang pentingnya kebersamaan di negara ini. Untuk itu, pemuda harus punya moralitas yang baik berjiwa sosial, akuntabel, dan juga brrwawasan global” tutup Diah Sulistyani Ratna Sediati yang juga alumni pendidikan PPSA 17 Lemhannas RI.