TUBAN, NUSANTARAPOS – Rangkaian kegiatan Hari Pers Nasional (HPN) 2024 yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Tuban masih terus berlanjut. Selain menghadiri kegiatan puncak HPN PWI Pusat di Ancol, PWI Tuban juga menyempatkan untuk sambang ke Kantor Dewan Pers yang berada di Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, pada Rabu (21/2/2024).
Kedatangan rombongan belasan Pengurus dan Anggota PWI dari Tuban tersebut disambut langsung oleh Totok Suryanto, Anggota Dewan Pers, Ketua Komisi Hubungan Antar Lembaga dan Luar Negeri bersama sekretariat.
Ketua PWI Tuban, Suwandi menjelaskan, rombongan PWI ke Kantor Dewan Pers sebagai bentuk implementasi program kerja yang sebelumnya telah digagas. Tentu kegiatan tersebut guna meningkatkan SDM anggota PWI agar semakin baik dan berkualitas. Apalagi saat ini dunia jurnalistik dan media di Indonesia yang terus berkembang semakin pesat.
“Kedatangan kami menyambangi dewan pers karena untuk meningkatkan SDM yang berkualitas baik,” terang Suwandi.
Ia menambahkan, selama diskusi berlangsung PWI juga menyampaikan berbagai persoalan yang ada di lapangan. Terutama, terkait banyaknya keluhan masyarakat yang sering diteror dan diancam oleh seseorang mengaku wartawan. Hingga akhirnya aksi mereka itu berujung pada permintaan uang atau barang kepada nara sumber.
“Kami juga menyampaikan ke dewan pers terkait adanya persoalan dibawah. Diantaranya, oknum-oknum yang mengaku wartawan dan suka menakut-nakuti yang ujung-ujungnya minta uang hingga pemerasan. Hal inilah yang harus disikapi bersama,” bebernya
Ditempat yang sama, dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Anggota Dewan Pers Totok Suryanto menerangkan, beberapa hal yang perlu diketahui tentang perkembangan dunia jurnalistik dan media. Namun, media memiliki tugas yang lebih penting yaitu menjaga kerukunan.
Selanjutnya, Dewan Pers tetap berharap pada kawan-kawan media agar tak hanya menjaga eksistensi saja. Melainkan, harus memperluas wawasan seiring dengan perkembangan informasi yang semakin masif di jagat maya.
“Jadi kita ini sebagai media juga harus menjaga profesionalitas. Kalau tidak kita lakukan maka akan menjadi persoalan,” pinta Anggota Dewan Pers asal Kota Malang, Jawa Timur itu.
Totok sapaan akrabnya jiga menyikapi, terkait adanya wartawan abal-abal yang masih marak, khususnya di daerah-daerah. Ia pun menyarakan kepada PWI Tuban agar seringkali membuat kegiatan literasi atau coffee morning bersama jaringan. Kegiatan ini termasuk sosialisasi dan edukasi secara elegan yang perlu dilaksanakan agar masyarakat bisa tahu tugas dan fungsi pers.
“Intinya banyak yang mengaku wartawan yang ujung-ujungnya melakukan pemerasan. Maka itu harus dilawan,” tegas Totok yang juga pendiri Liputan 6 SCTV itu.(*)