TRENGGALEK, NUSANTARAPOS, – Novita Hardini selaku Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Trenggalek mengingatkan kepada seluruh warga bahwa iklim politik yang tidak menentu mengakibatkan tantangan hidup yang semakin tidak menentu pula.
Seperti yang mulai dirasakan saat ini, seperti kebutuhan pokok yang semakin mahal. Hal itu disampaikan Novita saat menghadiri kegiatan halal bihalal bersama penyandang disabilitas PPD Suara Insani se-Kabupaten Trenggalek di Kecamatan Watulimo.
“Iklim politik yang tidak menentu mengakibatkan tantangan hidup yang semakin tidak menentu,” ungkap Novita,” Senin (29/4/2024).
Menurut Novita, mungkin saat ini mulai semua telah merasakan harga-harga kebutuhan semakin mahal, hingga tidak punya apa-apa kemudian sakit dan masalah lainnya. Tantangan tantangan seperti ini akan dihadapi nantinya.
Ia juga siap berjuang bersama-sama untuk menstabilkan hal tersebut. Mulai dari Pandemi Covid 19, kemudian krisis ekonomi menjadikan tantangan yang sangat luar biasa.
“Harga bawang sekarang ini naik, kemudian stok beras yang terbatas menjadikan harga beras mahal dan masih banyak yang lainnya,”
Novita juga sangat iri pada satu kelompok yang sangat kuat kesabaran dan keikhlasannya, teman teman difabel. Mereka sangat sabar ikhlas menghadapi semua tantangan hidup dan saya meyakini Allah cinta pada mereka.
Mereka yang memiliki kesabaran dan keikhlasan yang sangat kuat. Tentu, pihaknya sangat siap berjuang bersama-sama dengan teman difabel. Seperti yang telah di ketahui bersama, ada yayasan yang siap membersamai mereka.
“Selain tantangan hidup, juga mengenai pendidikan inklusi. Saya ingin pendidikan inklusi bisa merata di seluruh wilayah Kabupaten Trenggalek, karena saya anggap saat ini belum merata,” tuturnya.
Selain pendidikan inklusi, juga disinggung mengenai jaminan kesehatan dan juga jaminan sosial. Masih terdapat bantuan yang tidak tepat sasaran. Diharapkan olehnya hal seperti itu tidak terjadi lagi.
Disinggung juga upayanya bersama Bupati Trenggalek menyediakan air bersih untuk masyarakatnya. Masih melihat sebagian masyarakatnya kesulitan mendapatkan air bersih menggelitik Novita Hardini untuk berjuang ke pusat.
“Atas upaya tersebut, patut disyukuri Trenggalek mendapatkan instalasi air bersih sebanyak 60 titik. Bahkan air yang dihasilkan siap minum, lebih baik dibandingkan dengan air rebusan,” pungkasnya. (ADV)