Warga di Madiun Terancam Gagal Panen, Danrem 081/DSJ Berburu Tikus

Madiun, – Hama tikus membuat resah para petani di Desa Klitik, Kecamatan Wonoasri, Kabupaten Madiun. Tak kurang sepertiga lahan padi di sana rusak akibat hama tersebut.

“Lahan yang rusak akibat hama tikus di desa kami ada di kisaran 30-40 persen atau sekitar 10-15 hektar,” kata Edi Prakoso, salah seorang petani warga Desa Klitik beberapa waktu lalu.

Jika tidak segera diatasi, ia khawatir hama tikus itu akan semakin meluas dan para petani di desanya terancam gagal panen.

Melihat kondisi tersebut, Danrem 081/DSJ Kolonel Inf H. Sugiyono merasa prihatin dan tergerak untuk mengatasi hama tikus di Desa Klitik. Bersama masyarakat, dinas pertanian, kepolisian, serta beberapa anggotanya, Danrem melakukan aksi gropyokan untuk berburu tikus di area persawahan Desa Klitik, Jumat (17/5/2024) malam.

Dari gropyokan yang dilakukan, sebut Danrem, berhasil ditangkap beberapa ekor tikus dan ditemui tanaman padi milik petani yang rusak.

“Tadi kita dapat beberapa (tikus), kita juga lihat ada beberapa tanaman warga yang rusak akibat serangan tikus,” kata Danrem di lokasi.

“Tentu hal ini tidak bisa dibiarkan terus-menerus. Setelah ini, kami akan mencoba berdiskusi bersama dinas pertanian, Gapoktan, dan masyarakat lainnya untuk sama-sama melakukan upaya pencegahan dan penanganannya,” sambungnya.

Danrem menegaskan, upaya itu merupakan bentuk kepedulian TNI AD dan komitmennya untuk terus hadir di tengah-tengah masyarakat dan menjadi solusi untuk mengatasi setiap kesulitan.

Sementara itu, Sirojul Kahfi selaku tokoh masyarakat Desa Klitik yang sekaligus juga Founder Kahfi Corp dan Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Kabupaten Madiun, berterima kasih atas terealisasinya aksi untuk membantu petani tersebut.

“Sebenarnya malam ini di luar ekspektasi saya, karena kemarin saya cuma sampaikan ke bapak Danrem, kalau petani di sini resah dengan adanya hama tikus. Tiap malam warga juga saling berjaga untuk mengatasinya,” ujarnya.

Sosok pengusaha muda sukses itu juga mengaku bangga telah dapat menjembatani antara petani di desanya dengan pemerintah.

Ia berharap, melalui upaya tersebut dan komunikasi yang terhubung baik antara petani dan pemerintah, maka ke depan akan ada solusi untuk bersama-sama mengatasi berbagai kesulitan petani, salah satunya hama tikus.

“Harapan saya, ketika sudah mendapat solusi dari dinas pertanian dan pemerintah, pihak petani pun juga bisa semaksimal mungkin memberikan impact dari solusi yang sudah diberikan. Jadi hasilnya dirasakan maksimal oleh para petani,” sebutnya.