BOJONEGORO, – Sebanyak 12 unit Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik warga Desa Napis dan Malingmati menjadi sasaran fisik kegiatan program TMMD atau TNI Manunggal Membangun Desa ke- 120 yang dilaksanakan Kodim 0813 Bojonegoro tahun 2024 di Kecamatan Tambakrejo. Dan pengerjaanya, saat ini terus berlangsung, Rabu (22/5/2024).
Salah satunya, yakni pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) milik bapak Martoyo, warga Desa Napis. Terpantau, kekompakan antara TNI dan warga menjadi kisah inspiratif dalam program yang mengangkat tema ‘Darma Bakti TMMD Mewujudkan Percepatan Pembangunan di Wilayah’, mereka saling bahu-membahu mengerjakan tugasnya masing-masing.
Penerima manfaat bantuan, bapak Martoyo, mendapatkan bantuan renovasi rumah melalui program operasi bakti TNI yang dilaksanakan secara terpadu dan lintas sektoral bersama Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dengan Kodim 0813 Bojonegoro ini karena rumah yang ia tinggali sudah tidak layak.
Dirinya pun merasa bersyukur dan bahagia telah menerima bantuan renovasi rumah melalui program TMMD 120 Kodim 0813 Bojonegoro. Dia merupakan salah satu warga dari 6 warga Desa Napis yang mendapatkan bantuan tenovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
“Alhamdulillah, sangat senang sekali pak. Bapak-bapak Tentara sudah bantu memperbaiki rumah saya. Terima kasih kepada Pemkab Bojonegoro dan jajaran TNI Kodim 0813 Bojonegoro, semoga nantinya saya lebih aman dan nyaman untuk tinggal dirumah,” tuturnya.
Sementara itu, Komandan SSK Satgas TMMD 120 Kodim 0813 Bojonegoro, Lettu Inf Supratno, mengatakan, selain pembangunan fisik seperti rehab rumah tidak layak huni, pembangunan tebing pelindung sungai, rehab ruang kelas sekolah, pembangunan jalan aspal, serta rehab check dam dan pembangunan sarana prasaran air bersih. Program yang akan berlangsung hingga tanggal 6 Juni 2024 tersebut juga memiliki sasaran non fisik.
Untuk sasaran non fisik, lanjut Dia, dalam program ini juga dilaksanakan diantaranya seperti penyuluhan narkoba, kamtibmas, bela negara, pelatihan ketrampilan dan kewirausahaan, wawasan kebangsaan, pelayanan kesehatan, dan pemberian gizi tambahan dan nutrisi untuk anak stunting dan lainya.
“Kegiatan sasaran non fisik ini dilakukan dalam rangka meningkatkan kesadaran warga setempat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta menumbuhkembangkan ekonomi kerakyatan dan semangat gotong-royong untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.