Kisah Serma Sudarsono, Prajurit TNI AD Pemilik 48 Kolam Ikan Lele

Ponorogo, – Usaha tidak mengkhianati hasil, ungkapan ini tepat ditujukan kepada Serma Sudarsono yang kesehariannya bertugas di Kodim 0802/Ponorogo, jajaran Korem 081/DSJ. Ketekunannya dalam melakukan budidaya ikan lele telah dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat di sekitar tempat tinggalnya.

Sudarsono mengungkapkan, usahanya yang dilakukan di Desa Serag, Kecamatan Pulung, Kabupaten Ponorogo itu dimulai saat ia mulai berdinas di Kodim 0802/Ponorogo.

“Saya ingat waktu itu tahun 2019, kebetulan saya baru pindah tugas kurang lebih 1 tahun. Saya melihat di desa saya yang daerah pegunungan mata airnya melimpah. Dari situlah saya mencoba memanfaatkannya untuk melakukan budidaya ikan lele yang kebetulan ada lahan kosong milik orang tua,” katanya ditemui di kolam budidaya ikan lelenya, Minggu (23/6/2024).

Sebelum berkembang seperti saat ini, ia menyebut, awalnya usahanya itu hanya skala kecil, karena masih tahap coba-coba dan dihadapkan dengan keterbatasan anggaran.

“Awalnya saat itu hanya 3 kolam, alhamdulilllah sampai dengan saat ini bisa berkembang sampai dengan 48 kolam,” ujarnya.

Namun dibalik kesuksesannya itu, ia mengaku ada banyak tantangan yang harus dihadapi dalam melakukan budidaya lele, khususnya pada saat musim kemarau.

“Tantangan dan kesulitan itu pada musim kemarau panjang, karena suhu air cenderung dingin yang menyebabkan pertumbuhan ikan menjadi lambat. Ditambah juga bakteri pengurai kotoran atau amoniak yang mudah mati, sehingga tidak bisa mengurai kotoran ikan secara maksimal yang akhirnya lama-kelamaan ikan terkena penyakit. Jadi kami harus berhati-hati dalam menebar bibit agar tidak merugi,” jelasnya.

Untuk sistem pengairan pada kolam-kolam lele miliknya, Sudarsono menggunakan sistem full kocor 24 jam dengan memanfaatkan sumber air irigasi dari mata air pegunungan di desanya.

Ditanya tentang biaya pakan yang harus dikeluarkan setiap harinya dengan kondisi 48 kolam, ia menyebut sekitar Rp 4 Juta.

Sedangkan untuk keuntungan bersih yang didapat setelah dikurangi biaya operasional untuk pakan dan gaji pegawai mencapai belasan juta per bulan. “Profit sebulan bersih itu Rp 10-12 Juta,” ujarnya.