Produk Tembakau Alternatif Jadi Opsi Beralih dari Kebiasaan Merokok

Menghentikan kebiasaan merokok tidaklah mudah bagi perokok dewasa. Meski begitu, ada berbagai upaya yang bisa dioptimalkan perokok dewasa untuk beralih dari kebiasaan merokok. Masyarakat Sadar Risiko Indonesia (MASINDO) akan memaparkan tentang pemanfaatan produk tembakau alternatif yang terbukti secara kajian ilmiah lebih rendah risiko daripada rokok.

Produk tembakau alternatif menerapkan prinsip pengurangan dampak buruk akibat konsumsi tembakau melalui penggunaan produk yang lebih rendah risiko. Produk ini melalui proses pemanasan, bukan pembakaran, yang mengurangi senyawa kimia berbahaya. Artinya, produk ini mengeliminasi TAR yang bersifat karsinogenik.

Produk tembakau alternatif merupakan inovasi untuk mendukung perbaikan kualitas hidup masyarakat, khususnya perokok dewasa. Jenis-jenis produk tembakau alternatif antara lain rokok elektronik (vape), produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin.

  1. Rokok Elektronik (Vape) Rokok elektronik (vape) adalah salah satu produk tembakau alternatif yang paling populer. Cara konsumsinya melalui hisapan cairan tembakau yang dipanaskan, menghasilkan aerosol (uap air). Tidak ada proses pembakaran yang menimbulkan zat berbahaya seperti TAR.
  2. Produk Tembakau yang Dipanaskan Pada produk tembakau yang dipanaskan, tembakau asli dipanaskan menggunakan perangkat elektronik pada suhu terkontrol. Proses pemanasan ini dapat mengurangi hingga 95% paparan terhadap zat kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya. Produk ini memiliki risiko lebih rendah daripada rokok.
  3. Kantong Nikotin Kantong nikotin atau snus adalah produk tembakau tanpa asap yang digunakan dengan cara menempelkan pada gusi bagian atas. Populer di Swedia, kantong nikotin telah lama digunakan untuk mengurangi angka perokok. Kantong nikotin memiliki potensi dalam membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaan merokok.

Produk tembakau alternatif masih memungkinkan penggunanya merasakan efek nikotin. Ini membantu perokok dewasa menghindari gejala putus nikotin. Meski risikonya lebih rendah dibandingkan rokok, produk ini tidak ditujukan untuk anak-anak, ibu hamil, atau non-perokok.