Tanam Sayur di Pekarangan Mendapat Dukungan Pjs. Bupati Trenggalek

Tanam Sayur di Pekarangan

TRENGGALEK,NUSANTARAPOS, – Penjabat Sementara (Pjs.) Bupati Trenggalek, Dyah Wahyu Ermawati dukung kegiatan emak-emak memanfaatkan pekarangan untuk menanam sayur.

Hal itu disampaikan saat pelaksanaan, kegiatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L) di Desa Siki Kecamatan Dongko.

“Kegiatan positif yang perlu dikembangkan, maka kami minta dinas terkait terus mengawal dan mengembangkan hingga mereka mempuntai usaha,” pinta Dyah, Jum’at (11/10/2024).

Dyah juga menerangkan, dengan memanfaatkan pekarangan untuk menanam sayur, diharapkan oleh Erma dapat memenuhi kebutuhan keluarga atau bahkan mencegah dampak inflasi atau memperbaiki perekonomian sendiri.

“Agenda hari ini adalah gerakan tanam serentak Kelompok Wanita Tani (KWT) dalam rangka penanaman tanaman pangan lestari,” ungkapnya.

Diimbuhkan Dyah, ini sangat bagus, karena mampu memberdayakan para wanita, ibu-ibu khususnya dalam rangka menangani stunting.

Kemudian ini secara tidak langsung dapat menjaga inflasi. Ini harus diteruskan sampai bagaimana mereka bisa berusaha.

Tidak hanya memenuhi kebutuhan keluarganya, namun juga bisa memenuhi kebutuhan untuk pendapatannya. Dengan begitu, harapannya mereka bisa meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat di tempat ini.

“Terutama kesejahteraan anak dan keluarganya dan juga ekonominya,” tutup Dyah.

Ditempat yang sama, Imam Nurhadi, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek menambahkan, P2L (Pekarangan Pangan Lestari) ini sebenarnya bertujuan meningkatkan ketahanan pangan rumah tangga.

Ketahanan pangan nasional itu akan diperoleh awalnya dari ketahanan rumah tangga itu sendiri. Jadi ini mengajarkan kepada ibu-ibu untuk memanfaatkan lahan pekarangan yang ada di sekitarnya.

“Bahkan ada bibit-bibit yang nanti akan kita bantu diatribusinya ke anggota dan masyarakat sekitar,” ungkapnya.

Kemudian ini akan ditanam di lahan perkarangannya. Tentunya harapannya bisa memperkuat ketahanan pangan rumah tangganya itu sendiri.

Jadi tidak perlu beli sayur, setidaknya cabai tidak beli, sehingga secara tidak langsung menjaga inflasi. Bila harga kebutuhan pokok naik, itu tidak berpengaruh pada ekonomi keluarga. Karena mereka punya sendiri.

“Di Kecamatan Dongko sendiri ada 5 yang menjadi lukus stunting dehingga kita fokus fi lima titik ini. Kemudian untuk kecamatan lainnya kita ada kegiatan teras pangan yang kegiatannya sama dengan P2L ini, namun jangkauannya pebih luas,” tutup Imam.