Pemkab Trenggalek Beri Waktu Pembuatan Ipal Para Pengusaha Tambak

TRENGGALEK, NUSANTARAPOS.CO.ID – Pjs Bupati Trenggalek Dyah Wahyu Ermawati menegaskan operasional tambak udang di Kecamatan Munjungan telah ditutup untuk sementara waktu.

Penutupan usaha tambak tersebut dilakukan lantaran menyebabkan limbah dari usaha tersebut menyebabkan pencemaran lingkungan di masyarakat.

“Lingkungan di sekitar tambak tersebut mengalami kerusakan akibat limbah tambak udang yang tidak dikelola dengan benar,” ungkap Dyah, Jumat (18/10/2024).

Ia juga menyampaikan telah dilakukan peninjauan, ada tambak yang instalasi pengolahan air limbah (Ipal) yang dimilikinya tidak berfungsi.

Bahkan, terdapat tambak udang yang kedapatan tidak memiliki Ipal. Oleh karena itu, operasional tambak tersebut harus diberhentikan sementara waktu dan udang yang dibudidayakan di panen paksa.

“Meskipun demikian, pengusaha tambak tersebut sebenarnya telah mematuhi surat yang diterbitkan oleh Bupati,” jalas Dyah.

Diterangkan Dyah bahwa hampir semuanya sudah mematuhi surat dari Bupati Trenggalek. Adapun pemberhentian operasional tambak udang tersebut dilakukan hingga para pengusaha telah menyiapkan Ipal terlebih dahulu.

Mereka berkomitmen untuk membangun Ipal yang dibangun dan dirancang dengan teknologi yang memang benar-benar mengelola limbah itu. Sehingga menghasilkan air dengan bakul mutu yang memang layak dibuang di badan sungai.

“Pemkab tidak menentukan tenggat waktu tersebut,” tegas Dyah kepada awak media.

Tapi menurutnya mereka berkomitmen secepatnya untuk mewujudkannya. Harapannya kalau sudah diwujudkan bisa dibuktikan ya dibuktikan dulu, karena akan diukur setelah IPA berfungsi itu diukur baku mutunya.

Secara lebih lanjut, dirinya mengungkapkan bahwa pembekuan ini dilakukan untuk memberikan efek jera pada pengusaha dan membuat mereka turut menjaga lingkungan.

“Harapannya pembangunan ekonomi di Trenggalek juga sejalan dengan pembangunan lingkungan,” pungkasnya.

Dirinya juga menyayangkan rasa tak acuh pengusaha tambak udang terhadap pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh limbah usaha tersebut. Karena kalau hanya memperhatikan lingkungan, ekonominya jadi tidak jalan.

“Tapi kalau memang ekonomi tidak memperhatikan lingkungan, maka akan kehilangan kesempatan peluang dan diambil kabupaten yang lain,” tandasnya.