Penulis: Sugiyanto (SGY)
Ketua Himpunan Masyarakat Nusantara (HASRAT)
Jakarta, Nusantarapos.co.id – Dengan menghadirkan kembali putra asli daerah di posisi strategis seperti Sekda, langkah ini dipandang sebagai upaya memperkuat kepercayaan publik, terutama dari warga Betawi yang selama ini mungkin merasa kurang terwakili dalam pemerintahan
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi, mengambil langkah strategis dengan mengembalikan Marullah Matali sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta. Pelantikan yang berlangsung tertutup di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, pada Jumat (8/11/2024) ini menjadi momen penting bagi Marullah, putra asli Betawi yang kembali dipercaya mengisi posisi strategis tersebut.
Keputusan ini mendapat perhatian publik karena merupakan salah satu langkah pertama Teguh Setyabudi dalam memperkuat birokrasi ibu kota.
Sementara itu, Joko Agus Setyono, yang sebelumnya menjabat sebagai Sekda, dimutasi menjadi Deputi Gubernur Bidang Industri, Perdagangan, dan Transportasi (Indagtrans).
Langkah Teguh Setyabudi tersebut adalah sebagai keputusan cerdas, mencerminkan pemahaman akan pentingnya kearifan lokal dan kebutuhan untuk memperkokoh birokrasi Jakarta dengan figur yang sudah berpengalaman dan memiliki ikatan kuat dengan masyarakat.
Setidaknya ada dua alasan strategis yang mendasari keputusan ini dan dapat mendorong kebangkitan Jakarta.
Pertama, Marullah Matali adalah putra daerah yang kuat. Mengembalikan Marullah Matali sebagai Sekda DKI Jakarta menunjukkan komitmen Teguh Setyabudi dalam memberikan peran strategis kepada putra daerah Betawi.
Marullah, lahir dan besar di Jakarta, memiliki pemahaman mendalam tentang budaya, adat, serta karakteristik warga Jakarta, khususnya komunitas Betawi. Sosoknya tidak hanya berfungsi sebagai representasi simbolis, tetapi juga memberikan legitimasi bagi kebijakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta di mata masyarakat lokal.
Dengan menghadirkan kembali putra asli daerah di posisi strategis seperti Sekda, langkah ini dipandang sebagai upaya memperkuat kepercayaan publik, terutama dari warga Betawi yang selama ini mungkin merasa kurang terwakili dalam pemerintahan.
Kebijakan-kebijakan yang diambil Pemprov DKI Jakarta diharapkan lebih mudah diterima dan diimplementasikan, karena adanya rasa memiliki dan keterlibatan langsung dari masyarakat lokal.
Kedua, Marullah Matali adalah sosok pejabat yang berpengalaman dan memiliki kompetensi yang tinggi. Marullah Matali bukanlah sosok baru dalam birokrasi DKI Jakarta. Pengalaman luasnya sebagai Sekda sebelumnya, ditambah dengan berbagai posisi strategis lainnya seperti Wali Kota Jakarta Selatan, membuktikan kompetensinya dalam mengelola pemerintahan daerah. Kemampuan Marullah dalam menghadapi dinamika serta kompleksitas birokrasi ibu kota sudah teruji selama bertahun-tahun.
Kembalinya Marullah ke posisi Sekda memastikan stabilitas dan kesinambungan kinerja pemerintahan. Keputusan ini sangat tepat mengingat sosok Marullah yang sudah dikenal dan dihormati oleh berbagai pemangku kepentingan, baik di kalangan birokrat maupun masyarakat. Dengan pemahaman mendalam terhadap berbagai permasalahan Jakarta dan pengalaman panjang di berbagai posisi strategis, Marullah diharapkan dapat memperkuat koordinasi serta akselerasi program pembangunan prioritas Pemprov DKI Jakarta.
Langkah tersebut juga mencerminkan kepemimpinan yang berani dan bijaksana dari Teguh Setyabudi, memberikan harapan baru bagi masa depan Jakarta yang lebih maju, inklusif, dan berdaya saing. Diharapkan, Marullah dapat memaksimalkan perannya dalam menggerakkan roda pemerintahan serta memastikan implementasi kebijakan yang lebih responsif dan partisipatif, sehingga Jakarta siap menghadapi tantangan pembangunan yang semakin kompleks.
Sebagai penutup, tak lupa saya mengucapkan selamat atas dilantiknya kembali Marullah Matali sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta. Semoga amanah, selalu diberikan kemudahan dalam segala urusan, dan senantiasa sehat dalam menjalankan tugas.