JEMBER-Nusantarapos.co.id, Penilaian terkait Budaya Lokal Jember Para Paslon bupati Jember sangat Mendukung adanya Event JFC (Jember Fashion Carnival) dan Karnaval Budaya. Penilaian terhadap JFC dan Karnaval Budaya yang setian Bulan Agustus di laksanakan kabupaten Jember. Ppenilaian masing-masing Cabup berbeda-beda menurut analis Paslon baik no urut 01 Ji hendy-Gus Firjaun dan Sebaliknya no urut 02 Gus-Jos.
Debat publik ketiga yang digelar oleh KPU Jember,Bertempat Di Aulau Room Hotel di Jember Sabtu ,23 Nopember 2024 diikuti oleh pendukung masing-masing Paslon. pertanyaan pertama Jatuh pada Paslon no urut 01 terkait dengan pertanyaan bagaimana strategi memajukan kebudayaan, baik lewat JFC atau event di kabupaten Jember.
Cabup 01 dan Cabup 02 atas terselenggaranya Event JFC maupun Karnaval Budaya,Marching Band yang ada di Kabupaten Jember,Kedua Paslon sama-sama mendukung, sebab JFC sebagai bagian dari budaya masyarakat Jember.
Selanjutnya,Jawaban dari Cabup Paslon 1, JFC merupakan Barometer tertimbun UMKM di Kabupaten Jember juga sebagai sarana pemajuan kebudayaan Jember.
Cabup paslon 1, Hendy Siswanto yang juga petahana Bupati Jember, mengatakan bahwa event JFC adalah suatu event yang luar biasa yang patut diteruskan, bahkan dikembangkan lagi. JFC adalah lokomotif pariwisata dan ekonomi kreatif Kabupaten Jember. Ke depan JFC akan dibuat lebih luar biasa paparnya.
Lebih lanjut,diungkap oleh Cabup Petahana Hendy Siswanto ,selama kami menjabat kami telah bersinergi dengan JFC, itu adalah bukti bukan janji.
Jawaban dari cabup Paslon 2, Gus Fawait mengatakan masyarakat Jember harus bangga dengan JFC.Karena Jember Fashion Carnaval terlahir di Jember sejak 2003,diciptakan “The Mastro Dinan Faris” Yang Membawa kabupaten Jember Harum namanya sampai Manca negara kata Fawait.
Menurut Gus Fawait JFC adalah modal penting bagi Jember. Sebab menurutnya, ciri negara maju kalau dunia pariwisatanya maju. Ia berjanji jika dipercaya oleh masyarakat Jember pengurus dan pegawai Dinas Pariwisata akan disuruh belajar ke negara Brasil untuk pengembangan karnaval.
paslon bupati Jember sama-sama mendukung JFC dengan cara yang berbeda-beda dari sudut Pandang Masing-,masing Cabup Jember.
Tim perumus materi debat ketiga ini diketuai Eko Suwargono (FIB UNEJ), dan 6 anggota yakni, Aditya Wardono (FEB UNEJ), Andang Subariyanto (FIB UNEJ), Muh Chotib (UINKHAS), Yusuf Adiwibowo (FH UNEJ), Deasy Wulandari (FEB UNEJ), dan Mohamad Dahlan (UINKHAS).
Sebelum sesi pertanyaan debat diawali dengan penyampaian visi misi paslon. Diawali paslon 1 sesuai undian dari ketua tim perumus lalu paslon 2 di hadapan publik.
Moderator mengingatkan paslon 1 agar tidak menggunakan buku catatan yang bergambar APK (Alat Peraga Kampanye). Begitu mendengar peringatan moderator, spontan saja pendukung paslon 2 bersorak.
Tidak mau kalah, pendukung paslon 1 berteriak agar moderator memeriksa zal yang dipakai paslon 2, sebab ditengarai ada alat elektronik untuk komunikasi dengan tim pemenangannya. Tetapi moderator tidak merespon, sembari berkata yang tidak diperkenankan adalah hal-hal yang mengarah ke APK.
Perjalanan Debat publik ketiga berjalan Lancar walaupun ada sedikit protes Antara ke dua Paslon terkait Adanya APK.
“Kejadian tersebut akhirnya bisa selesai dengan baik. Sesi penyampaian visi misi pun berjalan lancar,” pungkasnya. (Trisno)