OPINI  

Mengapa public speaking menjadi keterampilan yang penting saat ini?

Oleh:
Rian Damarta Eka Wahyu
Mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Jurusan Ilmu Komunikasi
NBI:1152200301
Artikel ini ditulis untuk memenuhi Tugas oleh dosen Pengampu: Drs. Widiyatmo Ekoputro, MA

Public speaking adalah keterampilan yang esensial dalam berbagai aspek kehidupan. Menurut Dale Carnegie, penulis How to Win Friends and Influence People, kemampuan berbicara di depan umum dapat meningkatkan pengaruh seseorang dalam membangun hubungan, baik di lingkungan profesional maupun sosial. Di era digital ini, di mana interaksi sering terjadi secara virtual, kemampuan berbicara secara efektif semakin diperlukan untuk menyampaikan pesan dengan jelas dan meyakinkan.

Public speaking juga mendukung pengembangan personal branding. Seperti yang diungkapkan oleh Stephen Lucas dalam bukunya The Art of Public Speaking, komunikasi verbal yang baik dapat meningkatkan kredibilitas dan kepercayaan audiens terhadap pembicara.

Bagaimana cara mengimplementasikan public speaking dalam kehidupan sehari-hari?

Public speaking bukan hanya tentang berbicara di depan banyak orang. Menurut Aristoteles, komunikasi yang efektif bergantung pada tiga elemen utama, yaitu ethos (kredibilitas pembicara), pathos (emosi audiens), dan logos (logika argumen). Ketiga elemen ini dapat diterapkan dalam interaksi sehari-hari, seperti memberikan pendapat saat rapat, menjelaskan ide kepada kolega, atau memimpin diskusi dalam kelompok.

Implementasi sederhana dapat dimulai dengan mempraktikkan struktur komunikasi yang terorganisir. Sebagai contoh, gunakan kerangka “pembukaan, isi, dan penutup” saat menyampaikan ide. Selain itu, penting juga untuk melatih bahasa tubuh, seperti menjaga kontak mata, menggunakan intonasi yang bervariasi, dan menjaga postur yang percaya diri.

Apa tantangan terbesar dalam public speaking dan bagaimana mengatasinya?

Menurut Michael Osborn dalam Public Speaking: Finding Your Voice, tantangan terbesar dalam public speaking adalah communication apprehension atau rasa cemas saat berbicara. Ketakutan ini sering muncul akibat kurangnya kepercayaan diri atau pengalaman buruk di masa lalu. Namun, Osborn menyarankan bahwa latihan secara konsisten, persiapan yang matang, dan visualization positif dapat membantu mengatasi rasa takut tersebut.

Apa pesan Anda bagi mereka yang ingin mengembangkan kemampuan public speaking?

Ingatlah bahwa public speaking adalah keterampilan yang dapat dipelajari. Seperti yang dikatakan oleh Brian Tracy, “Semakin sering Anda berbicara di depan umum, semakin percaya diri Anda dalam menyampaikan ide-ide Anda.” Jangan takut untuk memulai dari langkah kecil, seperti berbicara di depan teman atau rekan kerja, kemudian bertahap ke audiens yang lebih besar.

Komunikasi yang efektif tidak hanya soal menyampaikan informasi, tetapi juga tentang bagaimana Anda memengaruhi, menginspirasi, dan membangun koneksi dengan audiens Anda. Dengan latihan dan pembelajaran berkelanjutan, kemampuan public speaking dapat menjadi aset penting dalam perjalanan karier dan kehidupan.