SEMUA  

Meski Jumlah Subsidi Pupuk Berkurang, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pacitan Atasi dengan Pupuk Organik

Sugeng Santoso
Kepala DInas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kab. Pacitan, Sugeng Santoso (Foto:Joko)

PACITAN,NUSANTARAPOS,- Di tahun 2025 untuk jatah pupuk yang disubsidi oleh pemerintah pusat direncanakan akan dikurangi jumlahnya. Tak terkecuali di Kabupaten Pacitan, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pacitan, Sugeng Santoso menerangkan penyediaan pupuk saat ini untuk Urea sekitar 15.000 ton dan untuk NPK 12.000 ton yang penyalurannya tetap cara sama seperti di tahun 2024 melalui distributor dan kios resmi dengan harga sesuai dengan harga kios.

Meskipun demikian, kebutuhan pupuk yang dikhawatirkan tidak memenuhi kebutuhan petani di Pacitan, pihak Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan telah mengantisipasinya dengan pemakaina pupuk organik.

Pemakaian pupuk organik ini tentunya pasti ada kekhawatiran bagi para petani karena selain pembuatannya juga akan kesulitan dalam menyediakan bahan, Dinas Pertanian berusaha untuk menganggarkan di masing-masing Balai Penyuluh Pertanian di masing-masing agen pupuk hayati.

“Insyaallah nanti kita gratiskan ke petani semampunya. Nanti langsung bpp mampu menyediakan berapa itu yang kita gratiskan ke petani untuk memancing mereka agar menggunakan pupuk organic,” kata Sugeng di kantornya Selasa (17/12/24).

Dengan adanya pupuk organik ini, ternyata dari sosialisasi yang dilakukan justru mendapat respon yang sangat baik oleh para petani seperti di Kecamatan Punung, Desa Gendaram, Donorojo dan bahkan di Kecamatan Pacitan sendiri.

“Mereka minta diajari, minta diberikan pemahaman jadi kami kemarin kan menyampaikan ke kelompok tani di wilayahnya bagaimana bercocok tanam,” terangnya.

Ia melanjutkan, mengenai dampak pemakaian pupuk organik ini justru tidak ada. Pupuk organik ini justru akan memperbaiki struktur tanah. “Secara teknis pupuk organik ini memperbaiki struktur tanah sehingga harapannya kesuburan tanah dapat kembali walaupun pelan pelan atau tidak sekaligus langsung bagus,” urainya.

Selain itu, untuk di tahun 2025 ini harapan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan ada peningkatan indeks pertanaman karena dalam memenuhinya, pihak Dinas sudah mulai mensuport dari system irigasi, sumur perpompaan. “Harapannya di 2025 musim tanam ini nanti akan ada peningkatan indeks pertanaman jadi yang saat ini mungkin masih 1 atau 2 kali tanam nanti bisa menjadi 2 atau 3 atau 4 kali tanam karena saat ini sudah ada yang mencoba untuk 4 kali tanam   setahun di Nanggungan dimana ada kelompok tani yang mencoba untuk meningkatkan ip nya menjadi 4 kali tanam setahun jadi terus ada tanaman padi dalam setahun jadi kita support semua,” pungkasnya.

Penulis: JOKO