Pacitan, Nusantarapos – Polemik pasca Konferensi Cabang (Konfercab) IV GMNI Pacitan belum mereda. Proses yang dinilai tidak sehat, mulai dari keputusan sepihak oleh BPH GMNI Komisariat STKIP PGRI Pacitan hingga dugaan adanya intrik dalam pemilihan calon ketua, memicu desakan keras dari para kader untuk menggelar Konferensi Cabang Luar Biasa (Konfercablub).
Dayup Aldi, salah satu kader GMNI Pacitan, menegaskan bahwa rencana Konfercablub tersebut merupakan upaya penyelamatan organisasi. Seruan ini mencuat setelah massifnya sejumlah kader yang melakukan pengunduran diri.
“Banyak desakan dari kader dan pengurus untuk mengadakan Konfercablub. Kami sudah komunikasikan dengan pihak-pihak terkait dan sepakat untuk segera melaksanakannya dalam waktu dekat,” ujar Dayup.
Menurut Dayup, Konfercablub adalah langkah terbaik untuk mengembalikan kepercayaan kader dan memastikan organisasi kembali berjalan sesuai dengan nilai-nilai demokrasi, gotong royong, dan kolektivitas.
“GMNI dibangun di atas nilai-nilai yang luhur: gotong royong, demokrasi, dan loyalitas. Organisasi ini tidak seharusnya terjebak dalam sentimen like or dislike serta permainan intrik murahan. Langkah ini kami ambil demi menyelamatkan organisasi,” tegas Dayup.
Rencana Konfercablub tersebut mendapat dukungan dari berbagai pihak, dukungan tersebut memperlihatkan semakin kuatnya solidaritas kader yang ingin memperbaiki situasi internal GMNI Pacitan. Para kader GMNI Pacitan berharap Konfercablub dapat menjadi momentum untuk menyelamatlan marwah organisasi.