PACITAN,NUSANTARAPOS,- Sumbangan sekolahan masih menjadi senjata ampuh dalam membatu meringankan biaya prosses belajar mengajar dalam meningkatkan mutu pendidikan. Sumbangan sukarela ini pun ternyata masih menuai pro dan kontra, pasalnya meski bersifat sukarela namun masih ada syarat tertentu agar mereka dapat menyumbang dengan jumlah minimal ataupun bebas dari biaya sumbangan sukarela.
Dari investigasi wartawan nusantarapos.co.id menemukan keluhan dari salah satu orang tua murid yang tidak mau disebutkan namanya dimana anaknya bersekolah di sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri I Pacitan klas XI i dan telah mengisi surat sumbangan dengan nominal Rp.100.000, ternyata pihak wali kelas menyuruh anak tersebut untuk ke ruangan Bimbingan Konseling (BK).
“Saya ngisi sumbangan sukarela yang ada di surat pernyataan sebesar Rp. 100.000. Namun anak saya ternyata masih disuruh ke BK sama wali kelas,” katanya kepada wartawan, Jumat (3/1/25).
Mendengar anaknya yang dipanggil tersebut, dirinya pun merasa tidak terima pasalnya yang ada di dalam surat tersebut hanya disuruh mengisi sumbangan sukarela seikhlasnya. “Ini kalau begini sama aja pungli. Apalagi tadi anak saya bilang minimal mengisi Rp. 400.000,” lanjutnya.
Adanya kejadian tersebut dirinya berharap mengenai sumbangan sukarela ini harusnya sesuai dengan keikhlasan orang tua murid dan tidak melibatkan kepada anak-anak sekolahan. “Tentunya ini akan saya bicarakan sama ketua komite SMA I Pacitan karena kalau kejadian ini dibiarkan akan menjadi kebiasaan di kemudian hari,” pungkasnya.