Nusantarapos.co.id, SIRAJUDDIN, SST.Par, S.Pd, MT.Par, CEP, CEM, CEE
DOSEN UPW Politeknik Pariwisata Lombok/ Direktur PT Kurnia Indonesia/ Founder Mandalika International Foundation/ Ketua Institut Komitmen Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata Indonesia / VPs APIEM UK
A. Kisah menjadi orang Pariwisata di Mulai dari Mana?
Mengingat Perjalanan wisata 30 tahun lalu terasa membekas dalam ingatan saya yang merasakan langsung peristiwa /kejadian itu, baik sebagai peserta, pelaku dan terlibat langsung sejak SMA- kuliah serta sampai melakukan kegiatan Tour di Pulau kenangan 30 tahun lalu. Betapa asri, asli, asyik dan amazingnya perjalanan wisata dari Bali – Lombok – Sumbawa – Bima- Komodo – Labuan Bajo saat itu.
Saat saya menjadi bagian dari Hotel Sangiang dan Grand Komodo Tours sangat muda dan kecil umur masih usia 18 Tahun tetapi sudah bermain- main dalam lingkup Istana Bima dengan keluarga Istana bahkan nama asli saya diberi orang tua Dudy disempurnakan oleh Pemilik Hotel dan travel Komodo Tour ini sejak kelas 1 SMP saya sudah menginap dan bermain di hotel sehingga nama saya dudy menjadi Sirajuddin atas permintaan pak Sambara dan Muma Joha saat itu. Nama Dudy menjadi Sirajuddin agar mudah menurut beliau. Ketika saya bisa mendapatkan kuliah PMDK di Universitas Udayana Bali tahun 1993 atas dukungan beliau Berdua yaitu Almarhum Pak Sambara dan Muma Joha selaku pemilik Hotel dan Komodo Tours saat itu . Baru saya terlibat langsung menjadi pemandu , penerjemah jika ada kegiatan tours, dan tamu saat Gala Dinner saya ditunjuk untuk menjelaskan arti tarian Sedang dimainkan para penari dan pemain . Saya lahir di Desa Laju Kecamatan Langgudu yang berada di Teluk Waworada di pesisir Selatan Kabupaten Bima yang memiliki garis pantai dari Pantai Wane- Pantai Laju ( Cefi- nadi- Sera Na’e) sampai Pantai diujung Timur Kabupaten Bima Karampi ) .
Ternyata setelah saya kuliah dan tamat kuliah saya kembali menjadi pebisnis Travel dengan mendirikan usaha pertama kali di Jember dengan nama Kurnia Fitroh Indonesia Tours and Travel Tahun 2005 sambil sebagai dosen di Jember .
B. Boomingnya Pariwisata Bima- Labuan Bajo Tahun 1980- 1997
Bima sebagai pintu satu2nya saat itu tujuan Pulau Komodo , belum ada penerbangan dan boat wisata langsung seperti saat ini , satu2nya jalan adalah dari Bima menuju Pelabuhan Sape Bima semua wisatawan Pulau Komodo saat melalui Bima. Tidak mengherankan wisatawan begitu Boomning setiap minggu paket wisata dari Bali – Lombok Sumbawa merupakan paket wisata paling seksi saat itu.
Tidak heran saat itu Bima tahun 1980an banyak BPW dan agen perjalanan wisata di Bima tujuan Melayani wisatawan Komodo – Labuan Bajo. Perjalanan melalui Bima saat itu paling aman dan nyaman . Boat wisata saat itu menjadi rasanya hanya ada Bintang laut ternyata milik teman namanya Manda dan satu sekolah saat itu dan juga pemilik Losmen Mutiara di Pelabuhan Sape sebagai transit wisatawan mancanegara yang perjalanan individu .
Wisatawan tidak hanya tamu Komodo tours tetapi juga ada Parewa Tours, Grand Komodo Tours dan Bintang Laut Tours sehingga setiap minggu ada 2- 4 paket wisata mancanegara tujuan Komodo Transit di Bima .
C. Pelayanan Tamu Grup di Hotel Sangiang dan Komodo Tours 1980- 1997
Wisatawan grup yang berjumlah 20-30 orang dilayani langsung oleh pemilik hotel turun langsung dengan pakaian adat Bima yaitu Bapak Cok Sambara, Uma Marry, Dan ke 4 anaknya Mbak Merry , mas Ipung , Mas Rudi. Tugas di Hotel dan Komodo Tours adalah menjadi pemandu wisatawan di Pulau Komodo- sampai ke Sumba menggunakan boat phinisi, merangkap asisten cook Bapak Martin selaku cook asal Toraja yang didatangkan oleh Bapak Sambara dan Muma Joha.
D. Keunikan Tour Bima – Komodo – Labuan Bajo Saat itu
Tour menggunakan perahu tradisional milik masyarakat lokal di pelabuhan Sape.
Keunikan bahan makanan dari seafood yang disajikan dilapangan adalah khusus “ikan laut diambil langsung di beli di kapal2 nelayan dilaut sepanjang sape- dan sekitar Pulau Komodo.
Kita membeli ikan dengan cara barter dengan Roti dan beras yang kita bawa dari kota Bima dengan nelayan
Ikan- ikan ditukar dengan roti dan beras kepada nelayan biasanya 1 kg beras kita akan mendapatkan 2- 4 Kilogram ikan ( kalau kita asumsikan ) karena di laut tidak ada timbangan. Artinya lebih banyak ikan dari pada beras. Namun demikian kita tambah dengan roti dan rokok pada nelayan .
E. Sampai di Komodo
Setelah menempuh perjalanan 10 -11 jam langsung menuju ke Wisma Loh Liang yang ada saat itu di Pulau Komodo, makan malam di Pulau Komodo kita bawa sendiri cook, waiters sendiri, bahan dll kita bahwa sendiri dengan kebutuhan selama 4- 5 hari termasuk minuman untuk kebutuhan tamu di perjalanan karena tamu Eropa wajib kita siapkan bir bintang 10 krak untuk kebutuhan tamu di perjalanan termasuk pada saat gala dinner wisatawan dapat membeli Bir di hotel disediakan khusus tamu mancanegara tidak untuk umum dan tamu lokal.
Jika ingin sesuatu yang unik tamu dapat menginap di Kapal sambil mancing dan krew kapal untuk kebutuhan tamu . Ikan disekitar penginapan Loh Liang sangat manja lempar umpan langsung dimakan 1 jam kita mancing ikan bisa 1 ember dengan 2 pemacing bisa untuk sarapan wisatawan atau di wisma Loh Liang atau untuk kebituhan pulang.
Pada pukul 6- 7 pagi wisatawan saat itu persiapan menuju perjalanan lebih kurang 40- 1 jam perjalanan didampingi oleh Ranger 2-3 orang secara grup saat itu 5- 10 orang dipandu depan dan belakang ranger menggunakan tongkat kayu bercabang untuk menakuti Komodo jika mendekat tamu yang di pakai untuk mengusir dengan cara dilehernya dengan kayu bercabang dan kita juga saat itu diberikan 1 kayu bercabang .
Perjalanan ditengah hutan melewati berbagai rute sebelum mencapai di pusat umpan komodo untuk memberikan makanan kambing yang dilemparkan di sungai kering.
Kembali dari tempat umpan Komodo ( komodo bait) sarapan pagi, kemudian melanjutkan perjalanan di kampung ora Komodo dekat Pulau Komodo penduduk asli Komodo yang berasal dsri suku Mbojo ( dulu Komodo masuk wilayah Bima sebelum diserahkan pada NTT ), Pulau Padar- Pulau Rinca menyaksikan Komodo liar, ganas. Ketika melihat manusia dia mengangkat kepalanya 1 meter dengan cara berdiri dengan ekornya .
F. Perjalanan Menuju Labuan Bajo
Kemudian kembali ke boat di Pantai Pink Mandi dan persiapan perjalanan di Labuan Bajo perjalanan dengan biat 2-3 jam dan sore menikmati Labuan Bajo dan menginap 1 malam kemudian kembali siang hari atau sore hari dengan
Perjalanan dari Komodo atau Labuan Bajo menuju Bima 13 jam.
G. Perjalanan Perjalanan Dari Labuan Bajo / Komdo menuju Bima Tujuan Pelabuhan Sape
Perjalanan dari Komodo Menuju Bima memakan waktu 11- 13 jam dengan boat saat itu, selama perjalanan wisatawan menikmati perjalanan panjang dengan pelayanan makan siang dan makana malam di boat dengan memanfaatkan persediaan yang ada baik dibeli Labuan Bajo / Komodo atau sisa makanan yang dari Bawa dari Bima seperti Roti, daging, mie dll. Kita juga bisa membeli ikan dilaut dengan cara barter .
Dari Pelabuhan Sape dijemput kendaraan menginap 1 malam lagi di Bima .Setelah pagi setelah sarapan persiapan jam 8 pagi menju Bandara SMS Bima untuk tujuan Denpasar pada pukul 9.00 pagi atau jam 11 pagi saat itu. Dalam perjalanan dari Bima ke Bamdara SMS bisanya Tour Leader memberikan ucapan dan kesan dan pesan serta saat turun dari bis saat mau masuk check in seluruh tamu memberikan TIPS saat sering saya dapat 2- 5 dollar ( saat itu harga dolar Rp. 2.200- 2.400.00) sebagai Tour Guide apanya sejak saya masih duduk di SMAKN 1 Kota Bima jurusan Perdagangan/ Business Travel sampai saya semester 6 disaat pulang kuliah saat liburan akhir semester di Universitas Udayana Program Studi D4 Pariwisata / Jurusan Pariwisata selalu meluangkan waktu pada Hotel Sangiang tahun 1994- 1997 bahkan saya memanfaatkan waktu saya untuk kembali ke Hotel Sangiang dan Komodo Tours untuk Belajar , kerja paruh waktu serta memperdalam ilmu yang diperoleh .
Kerja sambil kuliah, dapat belajar Hotelier Travel sangat menarik karena saat itu kerja yang bisa membantu kadang jadi housekepeer,F&B dan Tour Guide, asisten cook khsus seafoods . Pengalaman ini memberikan kenangan, pengalaman, dan kenangan masa lalu sekaligus cerita indah bagi anak2 dan mahasiswa serta perjalanan karir ” TERNYATA SAYA AKHIRNYA MENJADI ORANG PARIWISATA SEJAK MASIH SMA SAMPAI SAAT INI” baik Sebagai Dosen Unmuh Jember, Dosen Akademi Pariwisata Jember, Dosen Sastra Inggris Unej, Dosen Program Studi Pariwisata Unej, Dosen Ekonomi Bisnis UIN Jember, Dosen Poltekpar Lombok D4 UPW, Pendiri PT Kurnia Indonesia awalnya Kurnia Indonesia Fitroh , Perencana dan Pengembangan Events sehingga dipercaya menjadi VPs APIEM UK serta sebagai Founder dan Pendiri Mandalika International Foundation ( MIF) dan Institut Komitmen Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata Indonesia sebagai bentuk sejarah hidup dan sejarah masa lalu ,masa kini dan masa depan untuk memotivasi mahasiswa dan anak- anak semua.
H. Mengenal Orang Lombok Tengah Desa Puyung membesarkan Komodo Tours dan Hotel Sangiang Bima.
Namanya Om Jock panggilan akrabnya orang kepercayaan pak Sambara dan Muma Joha dan menjadi kenangan hidup anak2 beliau pemilik Komodo Tours dan dan Hotel Sangiang om Rudy, Ipung, Mbak Merry Beliau serba bisa bagian Housekeeping, FB bahkan pagi2 beliau sudah menyiapkan sarapan pagi khas Kontinental yaitu 2 Roti diiris dengan mentega, nenas , 1 sepotong telur rebus dan tambah dengan teh panas, kopi atau segelas susu segar. Beliau juga pasti ikut tour diluar kesibukan sikap ramah dan sabar serta suka menolong membuat beliau mudah bergaul .Saat saya berkunjung ke rumahnya di sekitar sukarara beliau masih tetap seperti dulu dan semangat.
Saya dapat menjadi menyaksikan, terlibat langsung bagaimana Bima tahun 1980- 1990an Bima menjadi pusat transit wisatawan mancanegara negara setiap minggu ada 3- 4 grup wisatawan dari Eropa dan terutama Belanda, Jerman, PerancisJepang, Amerika serta negara lainnya . Mereka berangkat dari Bima pada pukul 4 pagi atau 5 pagi dari Hotel Sangyang Bima dengan Biro Perjalanan Komodo Tours, Grand Komodo Tours, Bintang Laut Tours merupakan Biro Perjanan lokal Bima yang bekerjsama dengan Biro Perjalanan Wisata di Bali ( Satriavi, Club Med, Tours East, dll) Yang dari Lombok tahun 1990an yang aktif kerjsama dengan Bima saat itu Bidy Tours dan Perama Tours yang lain Belum ada.
Perjalanan panjang Bima Tujuan Komodo saat itu menjadi sesuatu yang menarik dari sisi sejarah , kisah, pengalaman , tetap teringat sampai sekarang .
I. Keunikan Perjalanan Bima
Keunikan lain adalah perjalanan dari Kota Bima, menuju Pelabuhan Sape Wisatawan melakukan stopover di desa Maria menyaksikan rumah adat Maria berumur diperkirakan 500-700 tahun dengan menggunakan Bis lokal Bima saat Langsung Indah, Man Jaya dan di pandu oleh lokal guide yang belum memiliki sertifikat pemandu , mereka lahir begitu saja termasuk saya lada saat SMA kelas 2 -3 saat itu sudah menjadi pemandu seadanya yang penting bisa Bahasa Inggris.
Perjalanan dari Bima menuju Pelabuhan Sape dalam perjalanan atraksi yang dilihat Puncak gunung Wawo, Desa adat Maria, Desa adat Sari dan kehidupan masyarakat penanaman bawang.
Demikian dan Semoga dapat menjadi inspirasi bagi semua pihak dan sejarah kenangan pungkasnya(Sirod-Trisno)