BISNIS  

Penelitian Terkini PCOS: Dari Genetika hingga Pemanfaatan Kayu Manis untuk Pengobatan

Sesi kedua AOFOG Campus 3 yang dipimpin oleh Prof. Dr. R. Muharam, MD, OG(REI), MPH, Wakil Presiden HIFERI dan Presiden Terpilih PERFITRI, menghadirkan pembahasan mendalam tentang pendekatan terbaru dalam penanganan Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS).

Prof. Mei-Jou Chen dari Taiwan, Profesor Departemen Obstetri dan Ginekologi National Taiwan University dan Livia Shangyu Wan Chair Professor, membuka diskusi dengan pemaparan tentang pengobatan presisi dan aspek genetik PCOS. Pendekatan ini penting untuk memahami faktor genetik yang mempengaruhi PCOS, sehingga memungkinkan pengobatan yang lebih personal dan efektif.

Terobosan dalam pengobatan PCOS disampaikan oleh Prof. Raymond R. Tjandrawinata dari Indonesia, Profesor Bioteknologi Farmasi Universitas Atma Jaya. Beliau yang merupakan Direktur Business and Scientific Development Dexa Group dan Direktur Eksekutif DLBS, memaparkan hasil penelitian tentang fraksi bioaktif kayu manis dan peran farmakogenomik dalam pengobatan PCOS.

Prof. Dr. Budi Wiweko, MD, OG, MPH, REI, FRANZCOG (Hons), FICRM melengkapi diskusi dengan pemaparan studi klinis penggunaan fraksi bioaktif kayu manis di Indonesia. Beliau yang merupakan Ketua Komite REI AOFOG, Presiden Asian PCOS Society, dan Ketua Senat Akademik Universitas Indonesia, berbagi temuan penting tentang efektivitas pengobatan berbasis bahan alam untuk PCOS.

PCOS, yang mempengaruhi 8-13% perempuan usia reproduktif, dapat menyebabkan gangguan menstruasi, kesulitan hamil, dan komplikasi metabolik seperti diabetes dan penyakit jantung. Pembahasan dalam sesi ini membuka harapan baru dengan mengintegrasikan pemahaman genetik, farmakogenomik, dan pengobatan berbasis bahan alam untuk penanganan PCOS yang lebih efektif.

Tentang Asia & Oceania Federation of Obstetrics & Gynaecology (AOFOG)

Asia & Oceania Federation of Obstetrics & Gynaecology (AOFOG) merupakan organisasi regional terkemuka yang didirikan pada tahun 1957 di Tokyo, Jepang. Awalnya dibentuk pada tahun 1954 sebagai Divisi Asia dari International Federation of Gynaecology & Obstetrics (Geneva), namun kemudian berkembang menjadi federasi otonom yang menaungi perhimpunan dan organisasi dokter kandungan di kawasan Asia dan Oseania.
AOFOG memiliki misi utama untuk memajukan ilmu dan praktik kebidanan, kandungan, serta biologi reproduksi di kawasan Asia-Oseania. Organisasi ini berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan perempuan secara menyeluruh sepanjang hidupnya, meningkatkan kesejahteraan janin dan bayi baru lahir, serta mendukung implementasi program pengendalian populasi.
Salah satu komite dalam AOFOG adalah Komite Endokrinologi Reproduksi dan Infertilitas (REI) yang saat ini diketuai oleh Prof. Dr. Budi Wiweko dari Indonesia. Komite ini berperan strategis dalam pengembangan penelitian dan standar praktik klinis terkait masalah hormonal dan kesuburan di kawasan Asia-Oseania.
Melalui berbagai program termasuk AOFOG Campus, komite REI aktif memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar ahli reproduksi di kawasan ini untuk meningkatkan standar penanganan pasien. AOFOG terus berkomitmen memperkuat kerja sama regional dan internasional dalam upaya meningkatkan kesehatan reproduksi perempuan melalui penelitian kolaboratif, pengembangan praktik klinis, serta berbagai program edukasi dan pelatihan bagi para praktisi kesehatan di kawasan Asia-Oseania.
Press Release ini juga sudah tayang di VRITIMES