Jakarta, Nusantarapos.co.id – Ratusan penghuni rusun Tambora Jakarta Barat mengeluhkan bau busuk dan banyak lalat yang masuk ke unit akibat tumpukan sampah tidak diangkut oleh Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat hingga ketinggian di lantai 4.
Berdasarkan keterangan yang dihimpun, penumpukan sampah di lokasi rusun Tambora sudah sering terjadi. Bahkan para penghuni rusun sudah bosan menegur atau komplain kepada petugas lingkungan hidup di kecamatan Tambora Jakarta Barat.
Tidak hanya itu, dampak aroma tidak sedap dan lalat menjalar hingga ke unit penghuni rusun. Bahkan kadang warga yang tinggal di lantai 1 dan 2 sering sekali mengusir lalat dengan menyemprotkan obat serangga.
” Kalo gak disemprot lalat suka masuk ke dalam unit rusun. Dan paling suka hingga di meja makan. Makanya kita selalu ekstra semprotan serangga,” kata mawar salah seorang penghuni rusun yang disamarkan namanya.
Mawar menyayangkan, kenapa Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Barat lamban dalam penanganan sampah di rusun Tambora. Karena dikhawatirkan, akan dampak penumpukan sampah tersebut adanya bibit penyakit yang tersebar melalui serangga lalat.
Tidak hanya Mawar, Kumbang salah seorang warga di tower A, juga berharap dan memohon Pemprov DKI untuk peduli terhadap masalah pengangkutan sampah. Karena itu, diri memohon PJ Gubernur dan Walikota Jakarta Barat untuk segera mengangkut sampah yang ada dilingkungan rusun Tambora.
” Kami memohon agar PJ Gubernur dan pak Uus sebagai Walikota Jakarta Barat memperhatikan warganya di rusun Tambora ini. Karena akibat tumpukan sampah ini bisa berpengaruh terhadap masalah kesehatan. Apalagi saya punya anak kecil,” ujar Kumbang yang namanya disamarkan.
Sementara itu, kasatpel lingkungan hidup kecamatan Tambora haji Panta menjelaskan, bahwa tidak terangkutnya sampah di rusun Tambora akibat tidak adanya sopir truk sampah di wilayah itu.
” Bukannya tidak terangkut, tapi karena tidak ada supirnya,” ujarnya kepada Nusantarapos.co.id
