DAERAH  

BKKBN Jatim Gelar Apel Siaga dan Kunjungan Keluarga Untuk Cegah Stunting di Surabaya

Surabaya, Nusantarapos.co.id – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Timur menggelar Apel Siaga Komitmen Sukseskan Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting pada Rabu (19/3/2025).

Kegiatan ini sekaligus menandai keberangkatan 30 motor Penyuluh Keluarga Berencana (PKB) untuk mengunjungi keluarga sasaran di Surabaya.

Kepala Perwakilan BKKBN Jawa Timur, Dra. Maria Ernawati, MM, memimpin langsung kegiatan ini. Ia menjelaskan bahwa agenda ini merupakan bagian dari Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), yang berfokus pada distribusi bantuan dari donasi masyarakat untuk mencegah stunting.

“Hari ini kami melaksanakan safari Ramadhan dalam bentuk distribusi donasi dari orang tua asuh. Bantuan ini berasal dari komunitas PKB di Surabaya yang mengumpulkan dana untuk disalurkan kepada keluarga berisiko stunting,” ujar Maria Ernawati.

Kunjungan keluarga sasaran dilakukan di beberapa lokasi, termasuk rumah Saiful Arif di Ngagel Timur V No. 92 (kategori nutrisi) dan Saiful Anwar di Pucang Sewu 7 No. 28 (kategori non-nutrisi). Selain memberikan bantuan berupa makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita, program ini juga mencakup perbaikan rumah tidak layak huni, sanitasi, dan penyediaan air bersih.

“Kami berharap dengan bantuan ini, anak-anak yang berisiko stunting bisa terhindar. Kami juga menggandeng perguruan tinggi seperti ITS dan UPN yang membantu teknologi air bersih, serta PUPR yang mendukung perbaikan rumah layak huni,” tambahnya.

Salah satu penerima bantuan, Saiful Arif, mengaku bersyukur atas perhatian pemerintah. “Saya sangat terbantu dengan bantuan ini. Saya mendapat sembako dan makanan tambahan untuk balita. Harapan saya, program seperti ini terus berlanjut agar keluarga yang kurang mampu bisa terbantu,” katanya.

Sementara itu, Camat Gubeng, Eko Kurniawan Purnomo, menyampaikan bahwa di wilayahnya terdapat 10 anak pra-stunting dan 6 anak stunting yang mendapatkan pendampingan. “Yang sudah stunting kami dampingi ke puskesmas atau rumah sakit rujukan, sementara yang pra-stunting kami jaga agar tidak sampai terkena stunting. Kami berterima kasih kepada BKKBN atas bantuan dan perhatian bagi warga kami,” jelasnya.

Kegiatan ini ditutup dengan pembukaan UPPKA Ramadhan Sale 2025, yang bertujuan untuk mendorong pemberdayaan ekonomi keluarga melalui usaha mikro. Maria Ernawati menegaskan bahwa upaya ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan keterlibatan masyarakat dan sektor swasta untuk mewujudkan generasi bebas stunting di masa depan. (Aryo)