Tanggerang, Nusantarapos.co.id – Puluhan wartawan dari berbagai organisasi Se-Tangerang Raya menggelar aksi solidaritas di Kantor Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Jumat (21/3/2025). Aksi yang dimotori Aliansi Jurnalis dan Advokat (AJA) sebagai respons terhadap insiden pengusiran dan tantangan duel yang dialami salah satu rekan saat menjalankan tugas jurnalistik.
Dalam aksi solidaritas wartawan, menyuarakan aspirasi dengan membawa spanduk yang berisi pesan-pesan damai serta penegasan terhadap kebebasan pers dan anti tindak kekerasan terhadap wartawan atau aksi premanisme.
Koordinator Aksi Unjuk Rasa, Shelli mengecam tindakan pengusiran yang dianggap merugikan kebebasan berekspresi dan tantangan duel yang dinilai merendahkan martabat profesi jurnalis.
“Wartawan saat mau konfirmasi betermu staf dan Trantib Kecamatan Cibodas, lalu staf memberitahu bang Buceu Gartina Camat Cibodas yang berada di dalam ruangan, ketika keluar ruangan langsung mengusir paksa, bahwa ditantang duel apabila tidak mau diusir,” ungkap Shelli yang juga Sekretaris Aliansi Jurnalis dan Advokat.
Aksi ini terpaksa dilakukan setelah berkomunikasi dengan Humas Pemerintah Kota Tangerang dan Intel Polres Metro Tangerang Kota akan berkomunikasi dengan Camat Cibodas cukup dengan permintaan maaf tidak ada aksi unjuk rasa, setelah menunggu beberapa hari tak kunjunga ada permintaan maaf dari Camat Cibodas.
“Kami sudah sepakat dengan Humas Pemkot dan Intel Polres Metro Tangerang Kota tidak akan melakukan aksi unjuk rasa apabila Buceu Gartina meminta maaf atas kejadian tersebut, tetapi hingga saat ini tidak ada permintaan maaf,” jelasnya.
Atas dasar itu, lanjut Shelli, unjuk rasa menuntut Buceu Gartina dicopot dari jabatannya dan berhentikan staf dan Trantib Kecamatan Cibodas.
“Ini bukan sekadar tentang satu wartawan, tetapi tentang kehidupan dan hak-hak seluruh jurnalis. Kami bersatu untuk menegakkan hak-hak kami dan melawan segala bentuk intimidasi,” tegasnya.
Aksi damai ini menarik perhatian masyarakat sekitar, kata Shelli, yang turut memberikan dukungan. Beberapa warga yang melintas berhenti sejenak untuk mendengarkan orasi yang disampaikan.
“Ini menunjukkan solidaritas anti premanisme terhadap wartawan, berkumpulnya kami sebagai langkah perjuangan jurnalis dalam menjaga independensi dan keberanian dalam meliput berita,” tutupnya
Sekretaris Kecamatan Cibodas, Riswan Setyo Kardinto, yang mewakili Camat, berjanji akan menindaklanjuti laporan tersebut dan berkomitmen untuk menjamin keamanan serta kenyamanan wartawan dalam menjalankan tugas mereka.
“Kami mendukung penuh kebebasan pers dan akan berkoordinasi dengan pihak berwenang untuk memastikan insiden serupa tidak terulang,” ujarnya.
Aksi solidaritas ini tidak hanya memperkuat hubungan antar wartawan, tetapi juga menjadi pengingat bagi semua pihak tentang pentingnya menghargai profesi jurnalis. Dengan semangat persatuan, para wartawan berharap dapat mendorong perubahan positif dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman dan kondusif di masa mendatang.
Dalam menjalankan tugasnya, wartawan berpegang pada kode etik jurnalistik yang mengutamakan kebenaran, keadilan, dan tanggung jawab sosial. Dengan demikian, mereka berkomitmen untuk melaporkan fakta secara akurat dan berimbang, demi kepentingan publik.