Jakarta, NUSANTARAPOS.CO.ID – Bukan ramadhan adalah bulan dimana umay Islam diwajibkan berpuasa sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT, serta diisi dengan berbagai amalan ibadah lainnya seperti shalat tawarih, membaca Al Quran, dan bersedekah. Karena banyak memiliki keistimewaan itulah Pengurus Pusat Ikatan Notaris Indonesia (PP INI) dibawah Ketua Umum Tri Firdaus Akbarsyah setiap tahunnya selalu mengadakan kegiatan santunan kepada anak yatim dan dhuafa.
Untuk ramadhan 1446 Hijriah ini, PP INI menyantuni seratusan anak yatim dan dhuafa di Sekretariat PP INI Jalan Minangkabau Timur Jakarta Selatan, Sabtu (22/3/2025). Sebelum memberikan santunan acara terlebih dahulu diisi dengan pembacaan ayat suci Al Quran, sambutan ketua panitia dan ketua umum, tausiah dari Ustadz Adipura dan dilanjutkan dengan buka puasa bersama terlebih dahulu.
Hadir dalam kegiatan tersebut jajaran PP INI seperti Tri Firdaus Akbarsyah (Ketum), Agung Iriantoro (Sekum) dan kabid-kabid, terlihat juga Sekretaris DKP INI Firdhonal, Ketua Pengwil Jawa Barat INI Juniety D Purba, mantan Ketua Pengwil DKI Jakarta INI Ruli Iskandar, Pablo Benua dan Rey Utami.
Ketua Umum PP INI Tri Firdaus Akbarsyah mengatakan bulan ini adalah bulan ramadhan, bulan yang penuh dengan nikmat. Beribu nikmat yang diberikan oleh Allah pada bulan ramadhan, sehingga kami mengadakan acara santunan dan berbuka puasa bersama ini adalah sebagai bentuk rasa cinta dan sayang kami kepada adik-adik semua.
“Adik-adik adalah orang-orang pilihan yang dipilih oleh Allah SWT, dimana saat ini masih dalam proses tahap belajar. Maka tugas kalian adalah belajar, untuk meraih cita-cita ke depan agar kalian menjadi orang sukses nantinya,” ujarnya dalam sambutan di sekretariat PP INI Jalan Minangkabau Timur Jakarta Selatan, Sabtu (22/3/2025).
Tri Firdaus menjelaskan di Indonesia yang penduduknya mayoritas adalah muslim, sehingga menjadikan yatim piatu adalah prioritas yang wajib diberikan santunan ataupun beasiswa sehingga kesempatan inilah yang harus dimanfaatkan oleh adik-adik semua. Jangan sampai membuang waktu sia-sia, sehingga kewajiban adik-adik adalah belajar dan belajar.
Dalam kesempatan itu Tri Firdaus juga menanyakan kepada anak-anak yatim-piatu yang mendapatkan ranking pertama bisa mendapatkan hadiah darinya. Namun karena tidak ada yang ranking pertama, maka Tri Firdaus pun memberikan toleransinya bagi anak-anak yang memiliki ranking kedua.
Dan setelah itu ada seorang anak yang mendapatkan ranking kedua bernama Deka, maka Tri Firdaus meminta anak tersebut untuk menghampiri dirinya dan mendapatkan hadiah berupa uang ratusan ribu. Selain Deka, ada juga Renold yang sudah kelas XI mendapatkan ranking dua ikut menghampiri Tri Firdaus mengambil hadiah yang sama dengan Deka.
Pada akhir sambutannya Tri Firdaus mengingatkan kepada hadirin agar lebih meningkatkan lagi ibadahnya di 10 hari terakhir ramadhan.”Mari kita tingkatkan lagi ibadah kita di bulan ramadhan ini, agar kita bisa masuk ke dalam golongan orang-orang yang bertakwa,” tuturnya.
Tri Firdaus menjelaskan dalam kegiatan ini agak berbeda dengan tahun sebelumnya, karena di tahun ini kita bisa melihat suasana ruangan sekretariat PP INI yang sudah jauh lebih baik sehingga kita bisa mengadakan di lantai 3. Semoga di tahun-tahun akan datang kegiatan seperti ini akan jauh lebih baiknya lagi, terutama sekretariat bisa jadi sepenuhnya.
“Untuk tahun ini anak-anak yang kita hadirkan berjumlah seratusan, mereka kebanyakan anak-anak yang ada di dekat lingkungan sekretariat PP INI. Kenapa kami memilih yang terdekat? Karena bagaimanapun sebelum kita memberikan kepada yang jauh maka alangkah baiknya kita memberikan kepada yang terdekat lebih dahulu, dan itu mengartikan bahwa PP INI memang betul-betul peduli dengan lingkungan sekitarnya,”pungkasnya.
Sementara ketua panitia Sri Esti Apung yang juga kabid Pengabdian Masyarakat PP INI didampingi sekretaris panitia Linda Lamora menyatakan kegiatan santunan ini rutin kami adakan setiap tahunnya terkhusus di bulan ramadhan, dalam pelaksanaannya kami tidak terlalu mengalami kendala yang signifikan karena pada dasarnya teman-teman yang terlibat dalam kegiatan sudah terbiasa. Berhubung gedung ini hanya memiliki kapasitas sekitar 150an orang, maka kami pun hanya membawa anak-anak yatim dan dhuafa yang ada di sekitar sini berjumlah 125 orang.
“Namun dari hasil sumbangsih yang diberikan oleh teman-teman notaris, kami akan salurkan kepada yayasan-yayasan lainnya yang ada di 5 wilayah Jakarta karena itu merupakan amanah dari rekan-rekan notaris yang ada di seluruh Indonesia. Untuk kita ketahui di tahun sebelumnya gedung ini masih terasa panas, namun di tahun ini sudah jauh lebih baik karena sudah sejuk dan nyaman,” ungkapnya.
Ustadz Adipura yang juga merupakan aktor dalam tausiyahnya menyampaikan betapa pentingnya kita di malam-malam terakhir ramadhan ini untuk menjemput lailatul qadar. Sebab siapapun bisa mendapatkan malam lailatul qadar tersebut asalkan bisa beribadah dengan sungguh-sungguh.
“Namun banyak juga yang tidak bisa mendapatkan malam lailatul qadar itu, karena selama menjalankan ibadah ramadhan hanya menjalankan puasa saja. Itupun dalam puasanya hanya sekedar menahan rasa haus dan lapar saja tidak lebih daripada itu, namun di 10 hari terakhir ayo kita sama-sama untuk mendapatkan malam lailatul qadar tersebut dengan terus meningkatkan ibadah kepada Allah SWT,”ungkapnya.