BERITA  

Menerangi Negeri Dengan Ketahanan Energi

Nusantarapos.co.id- ExxonMobil Cepu Limited (EMCL), sebagai operator Lapangan Banyu Urip menjadi benteng ketahanan energi bagi negeri. Kontribusi perusahaan migas global ini sudah tidak diragukan lagi bagi keberlangsungan industri migas Indonesia.

Dibawah naungan SKK Migas, atau Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi sudah beroperasi selama 122 tahun. Guna mencari cadangan migas serta mengeksploitasi titik sumber minyak dan gas di Indonesia.

Gunung migas ini dulu mulai berinvestasi di Indonesia sejak tahun 1979 dengan besaran investasi US$ 23 miliar. Berbagai inovasi dan perkembangannya dilakukan. Hingga saat ini ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) sebagai Kontrak Kerja Sama (KKS) di Blok Cepu, dengan Wilayah Kerja Produksi (WKP) Lapangan Banyu Urip, dan Kedung Keris dengan produksi terbesar se-Indonesia.

Dibawah pembinaan, koordinasi, dan pengawasan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), ExxonMobil Cepu Limited terus menunjukkan taringnya dibidang migas nasional. Misalnya Lapangan Banyu Urip telah memberikan sumbangsih kepada negara secara signifikan.

Lapangan Banyu Urip bagian dari sumber ketahanan energi negeri dengan angka exceed. Minyak mentah ini adalah tambahan volume minyak EMCL yang dijual ke pasar setelah Domestic Market Obligation (DMO) terpenuhi. Minyak tersebut dihasilkan dari Lapangan Banyu Urip di Blok Cepu, Bojonegoro dan diolah di Fasilitas Pengolahan Pusat, yang memproduksi hingga 220.000 barel per hari. Distribusinya dialirkan melalui jalur pipa sepanjang 95 kilometer melalui Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Dilanjutkan ke Kapal FSO Gagak Rimang di lepas pantai Tuban.

Setidaknya, Lapangan Banyuurip ini telah menyumbang sekitar 25% dari total produksi minyak nasional. Angka ini tidaklah mudah. Terbukti bahwa peran ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) sebagai pion ketahanan energi nasional sudah layak.

Diketahui bersama, realisasi produksi siap jual alias lifting minyak ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) mencapai rata-rata 146.000 barel oil per day (BOPD) pada 2024. Angka ini melebihi target produksi yang dipatok pemerintah kepada ExxonMobil Cepu Limited sebesar 125 ribu BOPD di tahun yang sama. Salah satu bukti yang sudah dilakukan adalah produksi minyak pertama dari pengeboran Banyu Urip infill clastic pada 2024, yang menghasilkan 13.300 BOPD.

“Rata-rata mencapai produksi sekitar 200.000 barel per hari. Bahkan mencapai sekitar 235.000 barel per hari,” kata External Engagements and Socioeconomic Manager EMCL, Tezhart Elvandiar, saat bersama awak media di salah satu rumah makan di Tuban, Selasa (25/3/).

Hasilnya, olahan minyak yang didapatkan melalui operasi produksi yang aman, andal, dan efisien. Dengan total produksi kumulatif dari Blok Cepu hingga saat ini tercatat lebih dari 670 juta barel Jumlah produksi kumulatif telah melampaui target komitmen rencana pengembangan (POD) awal, dengan perkiraan volume cadangan minyak sebesar 450 juta barel. Dari jumlah tersebut, telah dilakukan pengapalan lebih dari 1.000 kargo dari Floating Storage and Offloading (FSO) Gagak Rimang.

“kita akan terus optimalkan sesaui rencana dan tarjed pemerintah, “ imbuhnya.

Kementerian ESDM melalui Ditjen Migas, bersama SKK Migas, dan ExxonMobil Cepu Limited berkolaborasi mendukung produksi minyak saat ini dengan melakukan berbagai upaya. Antara lain melakukan program pengeboran Banyu Urip Infil Clastic, Optimalisasi Gas Dehydration Injection (GDI), hingga Uji Peningkatan Kapasitas Produksi.

Proyek Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) juga disebut sebagai salah satu kontribusi besar EMCL dalam memperkuat produksi minyak nasional, yang saat ini memberikan kontribusi sekitar 25 persen terhadap produksi minyak mentah di Indonesia.

“sekitar 25 persen kontribusinya dari nilai minyak mentah nasional,” serunya.

Sumur pertama, dari Program Banyu Urip Infill Clastic (BUIC) sekitaran bulan Agustus 2024 lalu telah menyelesaikan produksi minyak perdana dari sumur B13. Sementara itu, sumur kedua yakni B12 juga telah mulai berproduksi pada bulan September 2024 kemaren. Di bulan yang sama juga telah dilakukan pengeboran pada lima sumur BUIC berikutnya di well pad C dengan tajak sumur pertama. Uji peningkatan kapasitas produksi ini memberi kesempatan bagi EMCL untuk meningkatkan produksi minyak. Estimasi peningkatan produksi gas hingga 153 mmscfd.

Dari sisi lain, perekrutan tenaga kerja lokal adalah bagian penting dalam berkontrobusi kepada masyarakat. Khusunya warga sekitar pengeboran dan kerja. Tidak kiurang dari 99 perseb pekerja operasi Blok Cepu ditangani oleh tangan lokal. Melalui standart rekrutmen yang bagus, serta mengedepankan keselamatan dan keamanan bagi pekerja.

Komitmen yang terus ditelurkan oleh EMCL terhadap keselamatan terbukti dengan tidak adanya insiden lost time sejak Februari 2016. Upah atas dedikasi tersebut, EMCL telah menerima penghargaan Patra Nirbhaya Adhinugraha dan Patra Karya Tama dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Piala ini sebagai penghargaan tertinggi dari kementerian kepada kontraktor kontrak kerja sama (KKKS).

Dari data, mulai tahun 2008 hingga 2023, Blok Cepu telah menghasilkan lebih dari 670 juta barel minyak mentah. Serta memberikan kontribusi lebih dari Rp. 442 triliun terhadap pendapatan negara dalam bentuk penerimaan pemerintah dan pajak.

Diperkirakan cadangan Lapangan Banyu Urip berpotensi meningkat dua kali lipat menjadi 1 miliar barel minyak, berdasarkan proyeksi Rencana Kerja dan Anggaran. Angka ini, Indonesia dapat memperoleh tambahan pendapatan sebesar Rp. 421 triliun dalam bentuk pendapatan pemerintah dan pajak. Nominal ini menjadikan total pendapatan keseluruhan proyek Blok Cepu menjulang angka sekitar Rp. 864 triliun.

Tidak hanya berkontribusi kepada negara, EMCL juga berperan aktif dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Terbukti dengan mengedepankan tiga pilar hasil dari Corporatae Sosial Responsibility (CSR). Yakni Pendidikan, Kesehatan, dan Pengembangan Ekonomi

ExxonMobil Cepu Limited kembali menegaskan perannya sebagai mitra strategis bagi pemerintah. Agara terwujud masyarakat yang adil dan makmur, serta mampu mendorong pembangunan dan kesejahteraan ekonomin kerakyatan.

Dari pilar Pendidikan misalnya. EMCL berhasil meningkatkan kualitas guru dalam membangun generasi bangsa melalui meja belajar. Dimulai sejak tahun 2014 lalu, EMCL mampu melakukan program Pusat Belajar Guru (PBG) di Kabupaten Tuban. Dengan mencetak guru pengajar yang handal dan mampu mengelola pendidikan dengan baik.

Nantinya, modal ilmu ini bisa dilunturkan kepada anak didiknya. Sehingga kualitas unggul anak sekolah bisa menjadi generasi bangsa yang cerdas, berbudaya luhur serta mampu bersaing di dunia industri dan kerja.

Tidak hanya di kota wali, julukan Kabupaten Tuban saja, EMCL juga menjalankan kewajiban CSRnya hingga di Kabupaten Bojonegoro. Melalui terobosan dan mendorong lebih dari 600 petani di Kecamatan Gayam dan Kalitidu dengan cara Sekolah Lapangan Pertanian (SLP). Program ini membantu petani menerapkan metode pertanian yang membumi. Cara bertani yang ramah lingkungan, menggunakan cara alami yang menekan biaya produksi, dan meningkatkan produktivitas tanah.

Tidak hanya berkancah di dunia pemanfaatan hasil tanah, EMCL juga memberikan beasiswa kepada ratusan peserta didik. Guna meningkatkan jam belajar, EMCL juga memberikan bantuan fasilitas pendidikan di berbagai sekitar lokasi perusahannya.

Yang kedua, dari pilar Kesejahteraan masyarakat. EMCL berkomitmen akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program yang telah direncanakan bersama pemerintah setempat. Pada titik bidang kesehatan, EMCL memprioritasan kesehatan masyarakat di Kabupaten Bojonegoro. Jelas sekali, sejalan dengan Musyawarah Rencana dan Pengembangan Kabupaten Bojonegoro selama 5 tahun.

Terbukti dari kerja sama dengan masyarakat untuk membangun menara air dan fasilitas distribusi air bersih. Dari kolaborasi ini, telah berhasil dibangun jaringan pipa air sepanjang 110 km untuk mendukung kebutuhan air bersih warga.

“EMCL mendatangkan ahlinya, kemudian masyakarat menjadi tenaga dan pengelolanya. Hal ini bertujuan agar saling handarbeni antara perusahaan dan masyarakat. Saling memiliki, menjaga, akhirnya hasilnya melimpah dan meningkat. Bahkan kemarin warga itu rapat, terkait penggunaan air bersih untuk maintance (perbaikan), “ terangnya.

Perusahaan juga mendukung program pemerintah pusat Seratus Kosong Seratus , di mana program ini terkait dengan akses seratus persen terhadap air bersih. Program akses air bersih ini merupakan program kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), di mana masyarat berpenghasilan rendah (MBR) akan mendapatkan akses air bersih secara gratis.

Lebih dari 1.700 keluarga di sekitar Lapangan Banyu Urip telah menjadi bagian dari program Pusat Informasi Kesehatan (PIK) yang dikembangkan EMCL. Program ini membantu masyarakat mendapatkan akses layanan kesehatan yang lebih baik serta meningkatkan kesadaran akan pola hidup sehat.

Pada pilar terakhir ada pengembangan ekonomi kemandirian. EMCL dengan berbagai cara membantu masyarakat agar lebih mendiri dalam upaya menambah finansial keluarga. Melalui tangannya, para usaha kecil dan mikro bisa bersaing. Baik hasil usahanya, cara penjualannya hingga tata kelola keuangannya. Hasil dari program ini bertujuan meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pelatihan keterampilan, bantuan permodalan, serta pendampingan usaha.

Wujud komitmennya, EMCL telah memberdayakan lebih dari 450 usaha kecil di wilayah Kabupaten Bojonegoro, Tuban, dan Blora hingga akhir 2024. Selain itu, sekitar 400 perempuan di berbagai kabupaten telah mendapatkan manfaat dari program pemberdayaan ekonomi ini.

Bukan tanpa hasil, para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) hasil binaan operator Lapangan Minyak Banyu Urip, Blok Cepu, ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) ini dikabarkan menyabet penghargaan tertinggi dalam ajang Bina Mitra UMKM Award 2024.

Keringat, ketekunan dan Doa ini bukan tanpa sebab. Capaian penghargaan emas ini menunjukkan bahwa kerja keras para pelaku UMKM yang tergabung dalam Pusat Inkubasi Bisnis (PIB) Bojonegoro mendapat pengakuan di kancah Nasional.

Bukan itu saja, EMCL mendapat penghargaan platinum, yaitu penghargaan tertinggi sebagai perusahaan Pembina usaha kecil dan mikro yang diselenggarakan oleh Corporate Forum for CSR Development (CFCD) yang bekerjasama dengan Kementerian Perindustrian dan Kementerian Koperasi dan UKM.

Kini hadir, EMCL berkomitmen untuk terus mendukung pembangunan berkelanjutan di wilayah operasinya. Melalui kolaborasi antara kinerja operasi lapangan yang maksimal dan program CSR. Yang jelas tidak hanya menjadi benteng ketahanan energi nasional. Aan tetapi juga menjadi saudara dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah kerjanya.

ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) operator di Lapangan Banyu Urip kini sebagai salah satu proyek minyak terbesar di Indonesia. Hadirnya sebagai raksasa minyak diharapkan terus memberikan kontribusi signifikan bagi negara dan masyarakat. Ini membuktikan sohih bahwa industri energi penghasil minyak dan gas bisa berjalan beriringan dengan pembangunan lingkungan, masyarakat dan misi bangsa. Bahkan bisa diandalkan oleh pemerintah dalam mencapai rencana program swasembada energi di tengah transisi menuju energi hijau. (afi).