JAKARTA, NUSANTARAPOS – Joko Anwar dan Tia Hasibuan menjadi produser di film Legenda Kelam Malin Kundang yang akan tayang di bioskop mulai 27 November 2025.
Film ini mengambil lokasi syuting di Jakarta dan Bogor. Jajaran pemain yang terlibat antara lain Rio Dewanto, Faradina Mufti, Vonny Anggraini, Jordan Omar, Sulthan Hamonangan, Gambit Saifullah, Nova Eliza dan Tony Merle.
Joko Anwar yang juga bertindak sebagai penulis mengatakan alasan dibalik memilih cerita yang terinspirasi dari Malin Kundang. “Karena ini cerita rakyat, semua orang tahu ya Malin Kundang. Bahkan yang paling muda aja paling nggak pernah denger. Dan kedua kita tertarik banget cerita hubungan orang tua dan anak,” katanya saat Peluncuran Trailer Legenda Kelam Malin Kundang di Cipete, Jakarta, Rabu (1/10/2025).
Tak hanya itu, tujuan dibuatnya film ini kata Joko, adalah untuk melestarikan cerita rakyat bisa tercapai.
Di tempat sama, Tia Hasibuan juga mengungkapkan alasan memilih Rio Dewanto menjadi pemeran utama yakni melalui proses casting dari 41 orang. “Semuanya melalui casting,” ucapnya.
Legenda Kelam Malin Kundang disutradarai oleh Kevin Rahardjo dan Rafli Hidayat yang dinilai punya ide kreatif yang selaras dengan Come and See Pictures. “Kita melihat mereka berdua tuh menarik banget, ide-idenya mereka kalau kita satuin untuk mengerjakan film Malin Kundang ini kayaknya bisa jadi lebih elevate lagi,” terang Tia Hasibuan.
Joko Anwar pun optimis dengan film ini. “Ketika filmnya selesai, kita bukan cuma lega, tapi kita bangga sama filmnya. Pertama karena apa, dua orang film maker yang baru membuat film panjang pertama mereka, tapi terlihat seperti film yang dibikin oleh orang yang sudah membuat film beberapa kali gitu, karena sangat matang banget, penyutradaraan sangat bukan cuma jadi tapi kreatif,” paparnya.

Dan semenjak bergabung di film ini, Rio Dewanto jadi punya harapan tersendiri, yakni ingin agar film yang terinspirasi dari cerita rakyat seperti Legenda Kelam Malin Kundang semakin banyak diproduksi oleh para film maker lain.
“Kalau saya sih harapannya akan banyak ya film-film Indonesia dengan cerita rakyat gitu ke depannya, karena ketika saya dapat proyek ini pun saya enggak mengira bahwa cerita rakyat itu bisa ya ditarik sampai ke titik ini, dikembangkan sampai segini gitu. Selama dikerjakan sama orang orang yang tahu untuk berpikir lebih dan berpikir enggak di zona nyamannya sendiri. Dan saya yakin cerita cerita rakyat itu sangat kaya sih,” pungkasnya. (Arie Septiani)

