Tuban – Nusantarapos.co.id – Merebaknya dugaan adanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite tidak sesuai komposisi mendapat beribu komentar.
Banyaknya kendaraan bermotor yang memakai Pertalite merasa ada yang aneh pada mesinnya. Bervariasi, seperti power kendaraan menurun, ketika di gas, mesin terasa berat alias brebet. Hingga sebagian kendaraan harus di bawa ke bengkel untuk sekedar diservis.
Hal ini menjadikan konsumen pertalite, khususnya di kawasan Kabupaten Tuban menyangka bahwa sebabnya adalah bahan bakar motornya ada masalah. Komentar pedas hingga menduga adanya pertalite oplosan atau tidak sesuai komposisi merebak. Meski belum ada bukti ilmiah untuk itu, namun separuh tukang bengkel membenarkannya.
“Paling banyak kerusakan pada jalur bahan bakar. Kurang tahu pasti, bahan bakarnya dikasih apa ini. Sebagian mesin dan carburator atau servis pada area saluran bahan bakarnya, ” seru Taufik, salah satu warga.
Melihat besarnya dugaan pelanggaran atas BBM jenis Pertalite, pihak Polres Tuban langsung turun tangan. Memastikan adanya penyaluran bahan bakar subsidi itu tepat salur, tepat sasaran dan tepat jenisnya.
Sekaligus tindak lanjut atas informasi dan keluhan masyarakat yang viral di media sosial. Akan dugaan adanya praktik pengoplosan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis pertalite. Setelah sebelumnya sejumlah kendaraan milik masyarakat “ngadat” atau performa mesin turun usai diisi bahan bakar jenis pertalite
Unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Tuban dipimpin Kanit Tipidter Iptu I Made Riandika Darsana melaksanakan inspeksi mendadak di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang ada di wilayah Kabupaten Tuban, Senin (27/10) sore.
“Ini kami laksanakan karena ada isu yang berkembang di masyarakat adanya pertalite yang bermasalah” ucap Riandika saat ditanya awak media.
Lebih lanjut ia menambahkan bahwa hingga sore ini baru dua lokasi yang dilakukan pengecekan yakni SPBU Patung di Kelurahan Latsari, Kecamatan/Kabupaten Tuban serta SPBU Dasin di Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, namun rencananya kedepan akan dilakukan pengecekan kembali ke sejumlah lokasi lain.
“Sementara baru dua SPBU yang kami lakukan pengecekan, nanti mungkin akan berkembang” Imbuhnya.
Dalam kegiatan tersebut, petugas gabungan dari Polres Tuban bersama Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (Diskopumdag) melakukan pemeriksaan menyeluruh mulai dari pengecekan kondisi tangki penyimpanan, proses distribusi hingga melakukan pengambilan sampel BBM untuk kemudian dilakukan pengecekan di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM).
“Setelah pengambilan sampel, nanti akan kita cek di TBBM. Dari situ akan terlihat benang merahnya, apakah penyimpangan di SPBU atau di jalur pengiriman” ujar Riandika.
Menurut Riandika berdasarkan hasil pengecekan akurasi dispenser yang ia lakukan untuk takaran BBM yang dikeluarkan sudah sesuai dengan standar yang ditetapkan dan tidak ditemukan adanya indikasi kecurangan pada alat ukur.
“Untuk yang kita cek hari ini ya sesuai takaran dan sekilas warna dan baunya juga masih bagus, tapi tetap akan kita cek” terangnya.
Dalam kesempatan itu pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak resah dan khawatir karena dari Polres Tuban maupun Diskomundag selalu melakukan pemantauan terhadap pendistribusian BBM yang ada di kabupaten Tuban.
Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah preventif agar pelayanan kepada masyarakat tetap optimal serta menjaga ketersediaan BBM sesuai ketentuan pemerintah.

