JAKARTA,NUSANTARAPOS,- Laju pertumbuhan lanjut usia (lansia) yang semakin signifikan di Indonesia. Perhatian terhadap kesehatan, kemandirian, dan kesejahteraan mereka menjadi kebutuhan mendesak.
Generasi yang pernah menjadi tulang punggung bangsa kini membutuhkan pendampingan yang terstruktur, terukur, dan manusiawi.
Menjawab tantangan besar ini, Srikandi TP Sriwijaya kembali menunjukkan komitmennya sebagai garda depan gerakan peduli lansia.
Pada sesi Materi Dimensi Kesehatan Sekolah Lansia Ratu Sinuhun yang digelar di Gedung Prodia Matraman, Sabtu (18/10/2025), hadir dr. Lilia Mufida SpOG (K), Konsultan Fetomaternal sekaligus edukator kesehatan lansia.
dr. Lilia Mufida SpOG (K) memaparkan fondasi penting menjaga kualitas hidup lansia secara ilmiah sekaligus mudah diterapkan di lingkungan keluarga.
Dalam pemaparannya, dr. Lilia menegaskan bahwa setiap orang pasti mengalami penuaan, tetapi kondisi dan kualitas penuaan dapat dikendalikan.
“Dengan pola hidup terukur, nutrisi seimbang, dan pemeriksaan rutin, proses penuaan bisa dijalani dengan sehat, mandiri, dan tetap produktif,” ujarnya.
WHO membagi tahapan lansia dari usia pertengahan (45–59 tahun) hingga usia sangat tua (90+), masing-masing dengan risiko kesehatan berbeda.
Pada perempuan, penurunan hormon estrogen, melemahnya daya tahan tubuh, serta perubahan pada otot dan tulang menjadi tantangan yang sering muncul.
Osteoartritis menjadi keluhan yang paling sering dialami lansia. dr. Lilia memberikan langkah praktis dan efektif dengan: Menurunkan berat badan, Olahraga penguatan otot, Menghindari aktivitas berat pada sendi, Menggunakan pereda nyeri bila diperlukan.
Acara ini juga dihadiri para anggota Srikandi TP Sriwijaya, organisasi yang konsisten menguatkan pendampingan keluarga dan pemberdayaan lansia.
Pembina Sekolah Lansia Ratu Sinuhun, RA. Aisyah SE, MM, menegaskan bahwa Perempuan adalah penjaga kesehatan keluarga. Edukasi seperti ini membuat kami semakin siap mendampingi para lansia di komunitas.
Sementara itu, Ketua Umum Srikandi TP Sriwijaya, Nyimas Aliah, SE, S.Sos, M.Ikom, menyebut materi dari dr. Lilia sangat relevan dengan kurikulum dimensi kesehatan yang diajarkan kepada peserta didik lansia.
dr. Lilia turut memaparkan kebutuhan vitamin esensial: Vitamin D untuk usia 50-70 tahun sebanyak 800-1000 IU/hari.
Vitamin D usia di atas 70 tahun: sebanyak 800-2000 IU/hari.
Lanjutnya, untuk Kalsium usia 50-70 tahun sebanyak 1000-1200 mg/hari. Kalsium usia di atas 70 tahun sebanyak 200 mg/hari. Vitamin B12, zat besi, vitamin C, vitamin E, selenium untuk saraf, energi, imunitas, dan kesehatan otak.
Ada lima pilar Lansia Sehat menurut dr. Lilia yaitu: Makan sehat dan seimbang, Aktivitas fisik minimal 30 menit per hari, Tidur cukup & manajemen stres, Pemeriksaan kesehatan rutin, serta Aktif secara sosial & spiritual.
Kepala Sekolah Lansia Ratu Sinuhun, dr. Ir. Hj. Lies Rosdianty, M.Si, menegaskan komitmen pihaknya memperkuat lima pilar ini melalui edukasi berkelanjutan, pendampingan intensif, dan kampanye kesehatan.
Jangan abaikan perubahan emosional pada Lansia, dr. Lilia mengingatkan bahwa tanda-tanda seperti sulit tidur, mudah cemas, merasa tidak berharga, atau kehilangan minat lebih dari dua minggu perlu mendapat perhatian medis.
“Ketika lansia aktif, mandiri, dan bahagia, kualitas hidup seluruh keluarga ikut meningkat,” tegasnya.
Gerakan jangka panjang yang dilakukan dengan Menguatkan Komunitas dan Menggerakkan Generasi Muda
Srikandi TP Sriwijaya terus meluaskan jangkauan melalui program: Penyuluhan kesehatan & nutrisi, Senam dan terapi gerak, Pendampingan psikososial, Pelatihan keterampilan agar lansia tetap produktif
Hal ini disampaikan RA. Aisyah SE, MM dalam pernyataan resminya, Minggu (2/11/2025), menekankan pentingnya kolaborasi lintas lembaga. Ini bukan program sesaat, tetapi gerakan jangka panjang untuk masa depan orang tua kita.
RA Aisyah pun mengajak generasi muda ikut terlibat. “Menghormati dan merawat lansia adalah jati diri bangsa. Satu langkah kecil dari anak muda bisa mengubah hidup seorang lansia.”
Menutup rangkaian kegiatan, R.A Aisyah memastikan bahwa Srikandi TP Sriwijaya akan terus berada di garis terdepan memperjuangkan kesehatan, martabat, dan kebahagiaan lansia di Indonesia.
“Kami ingin setiap lansia tetap sehat, mandiri, dan bermartabat,” pungkasnya. *(Guffe).

