Nusantarapos,- Desa Durenombo, Kabupaten Batang dibawah Kodim 0736 merupakan daerah yang menghubungkan 2 wilayah antara Desa Durenombo dan Desa Durensari yang sebagian merupakan perkebunan Karet, pegunungan, perhutani, dengan penduduknya 100% memeluk agama Islam. Antara dua desa tersebut semula belum ada jalan tembus untuk mempersingkat perjalanan. Para warga desa bahkan apabila ingin ke salah satu desa harus melewati jalan berputar.
Desa Durenombo wilayahnya merupakan daerah Kehidupan mereka dari buruh petani, berladang, buruh perkebunan bahkan sebagian merantau ke luar wilayah.
Tak heran, dengan tanah perkebunan itu mereka bisa menghasilkan pisang, jengkol, albasia untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Dalam menjual hasil buminya, mulanya mereka harus rela menyita waktunya demi terjualnya hasil panen yang dimiliki. Tentu saja dengan tersendatnya waktu tempuh, biaya yang dikeluarkan untuk transportasi juga lebih tinggi jika dibandingkan ada jalan tembus penghubung antara kedua desa.
Ide cemerlang yang diprogramkan Dandim 0736 Batang melalui program TMMD 103 di wilayah Kabupaten Batang ini merupakan suatu anugerah dan harapan bagi kedua masyarakat desa antara Desa Durenombo dan Desa Durensari dalam memiliki jalan tembus sehingga dengan mudahnya sarana dan prasarana mereka dapat meningkatkan taraf ekonominya.
“Yang menjadi dorongan kepada saya selaku Dansatgas Ds. Durenombo menjadi sasaran TMMD adalah masyarakatnya sangat berharap kepada TNI untuk campur tangan dalam membangun Desa ini, sehingga kemanunggalan TNI dengan Rakyat akan semakin kuat dan hebat,” Kata Letkol Kav Henry Rudi Judianto Napitupulu kepada Nusantarapos, Sabtu (17/11/18)
Jalan penghubung yang merupakan jalan tembus ini, walaupun belum semuanya selesai , namun sudah sangat dirasakan bagi warga setempat karena jarak antara dari Desa Durenombo ke Desa Durensari dapat memotong waktu antara ½ sampai 1 jam perjalanan ketimbang jalan yang dilalui sebelumnya.
“Tantangan bagi Satgas TMMD di Ds. Durenombo adalah bagi Satgas tidak ada problem, walaupun sasaran fisik utamanya jalan dan gorong-gorong yang medannya cukup menantang, inilah saatnya Satgas TMMD harus dan wajib menuntaskan tantangan tersebut, tidak ada kata lain HARUS BISA dan HARUS SUKSES,” kisahnya.
Lebih lanjut, Henry Rudi Judianto menerangkan bahwa dalam pelaksanaan TMMD 103 yang difokuskan di Desa Durenombo ini, interaksi Satgas TMMD dengan masyarakat sangat luar biasa karena mereka menyambutnya dengan terbuka dan dengan baik. Bahkan dari mulai pra TMMD, upacara Pembukaan TMMD sampai kerja bareng-bareng dalam kegiatan fisik dan nonfisik sangat antusias luar biasa. Mulai dari laki-laki, Ibu-Ibu bahkan anak-anakpun ikut menyambut kedatangan pasukan loreng dengan hati ikhlas dan terbuka.
“Dari mulai pra TMMD, Upacara Pembukaan TMMD, sampai dengan kerja bareng dalam kegiatan fisik dan non fisik, masyarakat yang hadir luar biasa, baik laki-laki, ibu-ibu turut bekerja mensukseskan TMMD ini, mereka tidak kenal lelah, buktinya pagi dan sore mereka ikut kerja, bila malam ada kegiatan penyuluhan Non fisik, bapak-bapak dan ibu-ibu berbondong-bondong ikut serta mendatangi kegiatan tersebut,” terang Dandim Batang.
Di lain sisi, salah seorang warga, Gemek merasakan bahwa pekerjaan TMMD yang dilaksanakan oleh TNI merupakan hadiah dari Tuhan bagi masyarakat Desa Durenombo untuk meningkatkan ekonomi keluarga masyarakat. Terlebih lagi, jalan yang semula memakan waktu lama kini dapat dipersingkat kurang lebih satu jam jika dibandingkan sebelumnya.
“Saya selaku warga Durenombo merasa bahagia dan ini mungkin merupakan anugerah bagi Tuhan untuk warga. Kamipun berjanji selesainya pembangunan ini pasti tetap akan dijaga dan dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat,” katanya.
Dandim Durenombo bahkan berpesan kepada prajuritnya untuk tetap memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit yang wajib diamalkan.
“Saya perintahkan kepada semua Prajurit untuk bersilaturahmi kepada masyarakat, anjangsana, untuk mewujudkan kemanunggalan TNI dengan Rakyat, membina anak-anak ngaji, mengajak olah raga di kala waktu sore, mengajak kepada kaum pemuda dan pemudi untuk berdiskusi terkait bahaya narkoba. Tak lupa juga kepada masyarakat Ds. Durenombo, dengan adanya kegiatan ini mari kita saling bertukar pikiran, manfaatkan waktu yang ada berdiskusi, omong-omong, sehingga antara masyarakat dengan TNI akan semakin dekat, bukan malah sebaliknya ( takut ), karena TNI berasal dari Rakyat, untuk rakyak, dan nantinya setelah purna tugas akan kembali kepada rakyat,”pungkasnya. (JOKO)