TMMD  

Kemanunggalan TNI-Rakyat Wujudkan Percepatan Pembangunan Desa

Donggala- Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) menjadi salah satu solusi percepatan pembangunan desa. Program terpadu lintas sektoral antara TNI dengan Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementrian (LPNK) Pemda, dan komponen bangsa lainnya itu sudah berjalan.

Untuk yang kesekian kalinya. Kegiatan ini tidak hanya terjadi di Donggala Jawa Tengah, melainkan serentak di seluruh Indonesia.

Untuk Kodim 1306/ Donggala sendiri, dilaksanakan di Desa Bobo, Kecamatan Palolo Kabupaten Donggala. Aksi tersebut sedikitnya melibatkan 150 anggota TMMD yang terdiri dari Batalyon 714/SM dan Kodim 1306/ Donggala. bakti ini dilaksanakan selama 30 Hari, Mulai tanggal 27 Februari Sampai 27 Maret mendatang.

Anggota TMMD Seluruh menginap di rumah masyarakat,di sekitar lokasi .Ada beberapa Rumah warga yang dimanfaatkan. Rumah warga dipilih tak lain untuk mendekatkan diri dan penyatuan dengan masyarakat,” ujar Komandan Distrik Militer (Dandim) 1306/ Donggala Letnan Kolonel Kav Made.

Dalam pagelaran akbar tersebut, ada beberapa program yang diberikan kepada masyarakat sekitar. Diantaranya, membuat jalan pendekat antar Dusun dengan Dusun lainnya, peningkatkan jalan, rehab bangunan, penyuluhan, dan menggelar bakti sosial serta aktivitas sosial masyarakat lainnya.

Hal ini dilakukan lantaran rakyat merupakan satu bagian dari TNI. Kedekatan hubungan TNI dengan rakyat, terbukti telah menjadi salah satu penopang kekuatan bangsa ini, dalam upaya memperjuangkan dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Bangsa ini bebas dari penjajahan dan mendeklarasikan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, berkat kekompakan rakyat dengan tentara yang sama-sama berjuang, mengusir penjajah di bumi Nusantara ini.

Sejarah mencatat, sebelum TNI resmi dibentuk, telah lahir organisasi yang bernama Badan Keamanan Rakyat (BKR). Dalam perkembangannya, organisasi ini berubah nama menjadi Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan selanjutnya Tentara Republik Indonesia (TRI). Sebelum akhirnya ditetapkan secara resmi menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada 3 Juni 1947 oleh Presiden RI Pertama, Ir Soekarno.

Peran rakyat akan cikal-bakal pembentukan TNI, tentu tidak bisa dilupakan begitu saja. Bahkan berkat kerja sama yang baik antara rakyat dengan TNI, bangsa ini bebas dari penjajahan, menjadi bangsa yang merdeka, berdaulat sampai saat ini. Ucap Letkol Henry.

“Kemanunggalan antara rakyat dengan TNI inilah yang harus tetap dijaga, karena TNI itu sebenarnya berasal dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Atas dasar itu pula, dipandang perlu adanya kegiatan nyata yang perlu dilakukan oleh TNI, untuk tetap menjaga hubungan baik dengan masyarakat, membangun pondasi negara yang kuat melalui kemitraan terencana antara TNI dengan masyarakat,” jelasnya. (Pendim 1306/ Donggala ).