Hari Guru Nasional, Putera Sampoerna Foundation Hadirkan Kampanye #StandWithTeachers

Jakarta, Nusantarapos.co.id – Putera Sampoerna Foundation (PSF) kembali menegaskan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia melalui kampanye #StandWithTeachers dalam rangka Hari Guru Nasional.

Kegiatan ini menghadirkan Talkshow Inspiratif bertema Stand With Teachers: Mendukung Guru Mengejar Mimpi di Luar Kelas serta Teacherpreneur Workshop yang bertujuan membekali guru agar mampu mengembangkan peluang usaha dari keahlian, pengalaman, dan passion mereka, baik di bidang pendidikan maupun non-pendidikan.

Melalui kampanye ini, PSF meyakini bahwa ketika guru diberi ruang, akses, dan dukungan untuk terus bertumbuh, mereka tidak hanya mampu meningkatkan kualitas hidup serta kesejahteraannya sendiri. Lebih dari itu, guru juga memegang peran strategis dalam membentuk ekosistem pendidikan lebih kuat, adaptif, dan relevan dengan perkembangan zaman. Pada akhirnya, pemberdayaan guru akan berdampak langsung pada penguatan karakter, pola pikir, dan daya saing generasi penerus bangsa.

“Kami hadirkan kampanye #StandWithTeachers pada momentum Hari Guru Nasional ini, karena kami melihat bahwa guru memegang peran sangat besar dalam membentuk masa depan bangsa justru belum mendapatkan dukungan optimal terhadap kesejahteraan dan pengembangan diri. Apalagi, alih-alih menjadi fondasi utama kualitas pendidikan Indonesia, masih banyak guru yang menghadapi keterbatasan, baik dari segi pelatihan, peluang berkarya, bahkan kemandirian finansial,” kata Juliana selaku Head of Program Development and Guru Binar, Putera Sampoerna Foundation di Jakarta, Kamis (4/12/2025).

Di era digital, banyak pendidik yang mulai memperluas dampaknya melalui berbagai medium, termasuk konten kreatif dan platform edukasi berbasis teknologi. Transformasi inilah yang juga dialami oleh Praktisi Pendidikan Dasar & CEO Smartick Indonesia, Galih Sulistyaningra, yang memulai perjalanannya sebagai guru SD sebelum kemudian berkembang sebagai content creator di bidang pendidikan.

Galih juga membagikan beberapa tips yang bisa diikuti para guru yang ingin mulai berkarya secara mandiri di luar kelas. Diantaranya:

• Kembangkan kompetensi yang relevan
Galih menyampaikan bahwa seorang guru perlu mengasah kemampuan, baik hard skill maupun soft skill, sesuai tujuan yang ingin dicapai. Misalnya, untuk meningkatkan kemampuan public speaking, pelajari materi secara mendalam dan tingkatkan kemampuan bahasa Inggris untuk memperluas referensi. Contoh lainnya adalah jika ingin menjadi seorang content creator, selain menguasai kemampuan mengedit video, pahami juga aspek privasi anak dan keamanan digital.

• Hindari multitasking
Galih menyarankan untuk menghindari mengerjakan banyak hal sekaligus agar hasil karya menjadi lebih optimal. Terapkan time blocking untuk mengatur waktu secara efektif dan maksimal. Seperti, menjadwalkan waktu khusus di akhir pekan untuk fokus pada satu kegiatan produktif tanpa distraksi.

• Bergabung dengan komunitas terkait
Untuk guru bisa mempertimbangkan mengikuti komunitas guru seperti Guru Binar. Galih menjelaskan, dengan mengikuti komunitas, para guru bisa saling berbagi pengalaman, berdiskusi, sekaligus belajar bersama sesama pendidik.

• Miliki support system
Memiliki support system yang kuat, baik dari keluarga, rekan kerja, maupun komunitas, sangat penting untuk mendukung produktivitas sekaligus pengembangan karier guru. Galih bercerita bahwa dirinya memiliki suami yang selalu hadir untuk membantu perjalanan dan usahanya sebagai content creator di bidang pendidikan.

• Pahami kebijakan daerah
Setiap daerah memiliki kebijakan pendidikan yang berbeda-beda. Untuk itu, Galih menyarankan untuk memahami peraturan otonomi daerah tempat bertugas akan membantu guru mengambil keputusan yang tepat dalam pelaksanaan tugas, baik di dalam maupun di luar kelas.

Rangkaian kegiatan ditutup dengan Teacherpreneur Workshop bertema “Guru Bermimpi, Guru Berdaya: Buka Peluangmu di Luar Kelas” yang dibawakan oleh Dewi Meisari Haryanti, Founder UKMINDONESIA.ID. Workshop ini menjadi ruang bagi para guru untuk memahami cara meningkatkan kesejahteraan melalui manajemen keuangan yang baik sekaligus mencari penghasilan tambahan mulai dari komisi penjualan, menawarkan jasa, hingga menjual konten materi pembelajaran.

Semua ini bisa tercapai dengan langkah-langkah sederhana, seperti berani menuliskan cita-cita, menyusun anggaran kehidupan, dan pasang target peningkatan penghasilan. Melalui kegiatan ini, PSF menegaskan komitmennya untuk mendorong masyarakat mengubah apresiasi terhadap guru menjadi aksi nyata berupa solidaritas dan dukungan yang dapat dirasakan secara langsung.