JAKARTA, NUSANTARAPOS – Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Al-washliyah (PP GPA) Aminullah Siagian menegaskan perlunya transparansi penuh aparatur negara dalam mengungkap aktor intelektual di balik jaringan narkoba internasional yang dipimpin Dewi Astutik.
Dewi Astutik ditangkap di Kamboja dengan barang bukti dua ton sabu-sabu senilai sekitar Rp 5 triliun, salah satu penangkapan terbesar yang melibatkan jaringan internasional di kawasan Segitiga Emas.
Aminullah menegaskan, skala operasi Dewi Astutik mustahil dijalankan tanpa adanya dukungan dari pihak dalam negeri. “Dewi Astutik tak mungkin bisa memasukkan narkoba dengan nilai jumbo tanpa dukungan pihak lain di dalam negeri yang menjadi backing atau aktor intelektual. Aparat harus mengungkap ini secara terbuka dan transparan, ujar Aminullah di Jakarta, Sabtu (13/11/2025).
Menurut Aminullah, pengungkapan ini menjadi ujian bagi integritas aparat dan negara. “Dukungan kuat Presiden Prabowo Subianto dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit dalam pemberantasan narkotika harus menjadi sinyal jelas, aparat jangan ragu menindak seluruh jaringan di balik Dewi Astutik, termasuk aktor di dalam negeri yang selama ini tersembunyi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aminullah menyampaikan pengungkapan aktor intelektual di balik jaringan narkoba adalah kunci untuk memutus rantai kriminal yang membahayakan generasi muda.
“Kasus ini bukan sekadar penangkapan individu, tapi cerminan sistem yang memungkinkan narkoba masuk. Mengusut aktor intelektual adalah langkah penting untuk menegakkan keadilan, hukum, dan masa depan bangsa. Bayangkan potensi 8 juta jiwa yang bisa terselamatkan dari operasi penangkapan narkoba milik jaringan Dewi ini”, tambahnya
Kata Aminullah, sumber intelijen lokal dan internasional menegaskan bahwa jaringan Dewi Astutik memiliki struktur yang kompleks, dengan kemungkinan keterlibatan oknum dalam negeri sebagai pendukung logistik, finansial, dan perlindungan hukum. Hal ini membuka pintu bagi aparat untuk menindak lebih dalam, memastikan bahwa seluruh rantai distribusi dan aktor di balik jaringan ini diungkap tanpa kompromi.
“Keadilan harus ditegakkan, siapa pun yang terlibat, baik domestik maupun internasional, harus bertanggung jawab. Negara tidak boleh memberi ruang bagi kriminal besar yang mengancam generasi dan integritas bangsa”, sebutnya
Ini sekaligus jadi pengingat bahwa pemberantasan narkotika memerlukan keberanian, integritas, dan strategi yang melibatkan koordinasi internasional serta pengawasan penuh terhadap potensi aktor domestik.
“Komitmen politik Presiden dan suport kuat Kapolri harus di dukung penuh semua pihak untuk melawan jaringan narkoba internasional ini”, pungkasnya.

