TMMD  

TMMD 104 Berikan Kenangan Manis Tak Terlupakan

DONGGALA – Para pekerja yang terlibat dalam pembuatan jalan penghubung yang melibatkan anggota satgas TNI dan masyarakat yang merupakan bentuk sinergitas dan hubungan yang erat, hal tersebut tidak membuat para kaum Hawa tinggal diam.

Pagi tadi nampak seluruh ibu ibu yang ada di sekitar lokasi sasaran sedang disibukan dengan menyiapkan hidangan sarapan ringan pagi, Kamis (07/03/19)

Tak terkecuali Ibu Nurhayati. Nur sapaan akrabnya mulai dari hari pertama hingga saat ini tidak pernah absen dalam menyiapkan hidangan para pekerja sasaran.

Niat baiknya dalam membantu disalurkan dengan kebolehannya menyiapkan hidangan sendiri berupa kue dan racikan teh kopi khasnya.

Secara umum, mereka mengerti dan tahu betapa capeknya mereka dalam bekerja seharian tanpa mempedulikan capek dan lapar yang siap menyerang mereka. Kaum Hawapun saling memberikan bantuan tenaganya untuk menyiapkan makanan bagi para pekerja baik TNI maupun warga.

“Kalau saya pak, tidak bisa membantu dalam hal lain. Hanya melalui ini pak saya bisa membantu. Taoi mudah-mudahan bisa menambah semangat bapak bapak yang kerja. Saya ingin ini menjadi kenangan seperti teh saya, manis”, tutur dengan halus.
16.Pondasi Rumah Tiga Pilar TMMD 106 Tahan Gempa
DONGGALA – TNI yang dibantu oleh warga masyarakat dalam melaksanakan pembangunan rumah tiga pilar di Desa Kapiroe Kecamatan Palolo Kabupaten Donggala mulai memasuki pengeslupan, dimana untuk memperkokoh dinding agar kuat terhadap getaran gempa karena diketahui Kota Palu ini beberapa waktu lalu terkena gempa dan Tsunami yang banyak merobohkan bangunan.

Satgas dan warga secara bergantian bahkan membuat jenangan untuk pengeslupan. Mereka nampak akur dan saling bahu membah agar pekerjaan mereka cepat selesai dan mengerjakan pengerjaan berikutnya.

Serka Fransko, Kamis (7/3/19) mengatakan, “Pembuatan rumah tiga pilar ini harus dilakukan pengeslupan agar lebih kuat dan kokoh serta tahan terhadap guncangan. Apalagi di Palu ini sering sekali terjadi gempa, tentunya dalam pembuatan rumah tiga pilar ini harus dikokohkan.”

Mereka tetap terus bekerja dari pagi hingga menjelang petang dengan harapan dapat secara maksimal memanfaatkan waktu karena pengerjaan bangunan ini hanya dikasih batas waktu 30 hari.