Nusantarapos, -Dirjen Bea dan Cukai menerbitkan aturan baru tentang kawasan berikat yang bertujuan untuk meningkatkan investasi dan mendorong pertumbuhan ekspor.
Bahkan wakil menteri Keuangan, Mardiasmo menyatakan melalui Permen Keuangan Nomor 131/PMK.04/2018 tentang Kawasan Berikat dan Peraturan Bea dan Cukai nomor PER-19/BC/2018 tentang Tata Laksana Kawasan Berikat.
Saat ini tercatat jumlah Kawasan Berikat sekitar 1360 perusahaan terbesar dengan kontribusi ekspor senilai USD 54,82 Miliar atau setara dengan 37,76% dari ekspor nasional dengan menyerap tenaga kerja langsung sebesar Rp. 73,65 Trilyun.
Dirjen Bea Cukai Heru Pambudi, Selasa (27/11) mengatakan, “Saat ini ada 141 kawasan berikat. Kami akan memangkas proses perijinan menjadi lebih cepat, dari semula 15 hari kerja di Kantor Pabean dan 10 hari kerja menjadi 3 hari kerja.”
Lebih lanjut ia menegaskan dengan adanya pemangkasan ini mau tidak mau harus melakukan produksi-produksi yang saling mendukung antara kawasan berikat. Sedangkan mengenai perpanjangan tidak diperlukan lagi.
“Yang kita hemat ini gak perlu ngurus. Selama ini ekspor mesti dilakukan di KB awal. Padahal ini secara berantai. ketentuan awal harus kembali lagi ke awal namun sekarang tidak,” terangnya.
Sementara itu, Ane Pengusaha kawasan berikat dari PT Pan Brothers yang saat ini memiliki 10 kawasan berikat di bidang usaha garment mengaku sangat mendukung aturan yang baru karena perusahan satu dengan yang lain tidak perlu tiktok untuk pengajuan.
“Dengan kemudahan yang kita harapkan bisa dapat memperkecil pengeluaran. Kemudahan ini yang saya harapkan. Semua rata-rata pabrik ekspor bertujuan menggenjot usahanya. Kita juga wajib mempunyai CCTV untuk melakukan monitor,” jelasnya.
Bahkan Willi pun juga sependapat dengan kebijakan Pemerintah dengan kemudahan-kemudahan yang diberikan.
“Sekarang kita bisa ekspor 3000 kontainer buah segar dan 13000 buah kaleng. Dengan adanya fasilitas ini buah kita bisa bersaing di Internasional. Pada posisi hari ini sudah sampai 16.000 kontainer.Sesuai dengan perkembangan karena buah semakin susah maka kita coba gaet mereka. Ini Suatu trobosan yang sangat baik. Dengan fasilitas ini petani mendapat akses sarana pertanian yang murah,”pungkasnya. (Joko)