TMMD  

Beragam Kesenian Nusantara Semarakkan Penutupan TMMD 104 Konawe

Acara penutupan TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) ke-104 di Konawe (Rabu, 27/03/2019) dimeriahkan oleh berbagai jenis kesenian dan atraksi budaya Nusantara. Tidak saja budaya asal Sulawesi Tenggara, namun budaya daerah lain yang hidup dan lestari di masyarakat Konawe.

Atraksi tari Mondotambe menyambut rombongan dari Korem 143/Halu Oleo, yang kemudian dilanjutkan dengan menaiki Sasingaan, menuju lokasi upacara. Puncak acara adalah tari kolosal “Mondau”, yang melibatkan 150 penari yang melibatkan siswa-siswi sekolah menengah di Anggotoa.

Tak hanya itu, kesenian “Jaranan” (Kuda Lumping), juga mengisi jeda acara setelah penutupan. Kemeriahan acara ini juga disempurnakan dengan lomba tumpeng yang diikuti 14 desa.

Menanggapi format acara yang penuh nuansa budaya dalam penutupan TMMD kali ini, Dansatgas TMMD 104 Konawe, Letkol Cpn Fajar LH Wijaya, mengatakan, “Kami sengaja mengundang semua atraksi kebudayaan yang ada di Konawe ini, karena sinergi antara TNI dan kearifan lokal yang hidup di masyarakat, adalah kunci suksesnya pelaksanaan TMMD kali ini”.

Kepala Desa Wowaporesa, Yasinan Kariadi (53), sangat mengapresiasi diakomodasinya berbagai kesenian tersebut dalam acara penutupan TMMD kali ini.

“Saya dan keluarga berasal dari Jawa Timur, masuk sebagai transmigran tahun 1982. Alhamdulillah, budaya dari Jawa yang kami bawa sebagai pendatang, mendapatkan tempat di masyarakat dan bisa menyatu selama ini dalam suasana yang harmonis,” pungkasnya.