Sigi,- Wilayah Sulawesi Tengah yang meliputi, Palu, Sigi dan Donggala beberapa waktu lalu mengalami musibah bencana alam berupa gempa bumi, Tsunami dan Likuivaksi menyebabkan roda perekonomian mengalami kelumpuhan. Banyak infrastruktur yang rusak akibat bencana tersebut. Pasca terjadinya bencana, pihak Pemerintah berupaya untuk membenahi infrastruktur serta membenahi perekonomian di wilayah 3 daerah tersebut. Salah satunya tiga Desa, yakni Bakubakulu, Bobo dan Kapiroe Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi.
Salah satunya melalui program Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler 104 Tahun 2019 yang dilakukan oleh TNI Kodim 1306/Donggala bersama berbagai unsur Pemerintah, Polisi dan masyarakat selama satu bulan, berupaya untuk mewujudkan kebangkitan daerah tersebut.
Acara TMMD yang dibuka oleh Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Tiopan Aritonang, Selasa (26/2/19) beberapa waktu lalu di lapangan Sepak Bola Desa Kapiroe menitikberatkan pada pembuatan jalan sepanjang 11,5 Km yang menghubungkan antara Desa Bakubakulu dan Desa Bobo, Pembenahan Jembatan, serta Pembuatan Rumah Tiga Pilar dan pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Pelaksanaan tersebut dilakukan dengan cara bergotong royong, baik TNI, masyarakat Pemerintahan serta Kepolisian ikut serta dalam mensukseskan program tersebut.
Dansatgas TMMD 104 yang merupakan Dandim 1306/Donggala, Letkol Kavaleri I Made Maha Yudhiksa beberapa waktu lalu saat pembukaan acara TMMD 104 mengatakan, “Kegiatan pelaksanaan TMMD ini menitikberatkan pada 3 sektor pembangunan yakni pembuatan jalan penghubung antara Desa Bakubakulu dengan Desa Bobo sepanjang 11,5 Km, perehaban jembatan Kura-Kura yang terletak di Desa Kapiroe, serta pembangunan Rumah Tiga Pilar yang digunakan untuk kantor tiga unsur meliputi, Babinsa, Babinkamtibmas serta Pemerintah Desa dalam menampung dan menyelesaikan keluhan masyarakat di wilayah 3 Desa tersebut.”
Lebih lanjut, ia mengatakan, pelaksanaan program TMMD ini tidak hanya melakukan kegiatan fisik saja namun juga non fisik. Hal ini tentunya wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat karena TNI merupakan ruhnya rakyat.
“Memang kita sengaja untuk satgas TMMD kita tempatkan di rumah warga dengan tujuan agar dapat mendekatkan hubungan interaksi antara TNI dengan rakyat. Mereka akan berbaur dengan masyarakat serta memberikan berbagai macam kegiatan non fisik berupa penyuluhan, pelayanan kepada masyarakat,” ungkap Dansatgas Made.
Di sisi lain, salah satu warga Desa Bakubakulu, Udin (38) menerangkan bahwa, kegiatan TMMD 104 ini memang yang dinanti-nantikan warga untuk mengobati duka yang beberapa waktu lalu dialami Palu. Ia meyakini dengan selesainya program TMMD berupa pembangunan jalan penghubung serta perehaban Jembatan Kura-Kura dapat meningkatkan roda perekonomian warga khususnya di Kecamatan Palolo Kabupaten Sigi.
“Kami sebagai warga desa mengucapkan banyak terimakasih yang tak terhingga kepada TNI yang telah berupaya mengobati duka kami selama ini dengan melaksanakan program TMMD 104. Dengan kegiatan tersebut tentunya seperti yang ditulis oleh Pahlawan Nasional R.A. Kartini dalam judul bukunya “Habis Gelap Terbitlah Terang” memiliki kemiripan apa yang terjadi di Palu ini. Diibaratkan Kegelapan yang selama ini menghantui Palu akan berganti dengan penerangan sehingga Kabupaten Sigi menuju kebangkitan,” Pungkasnya. (JOKO)