TMMD  

Cahaya Pelangi Samido di Program TMMD 104 Tuban

Samido saat Memasak di Rumah Barunya

Mimpi bisa jadi bunga tidur.Namun juga bisa menjadi kenyataan. Itulah yang terjadi bagi salah satu  warga Desa Brangkal Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban yang selama ini dinanti-nantikan. Salah satunya, rumah milik Samido yang tidak layak huni sering menghantui benak pikirannya. Terlebih lagi saat hujan melanda, rumah yang nampak reot ini harus rela kebocoran dan dalam rumahnya tergenang  air. Belum lagi dengan ruangan yang mirip kandang hewan ini membuat hidup mereka tak sehat karena pengapnya udara dan pandangan yang tak sedap di mata. “Dulu, rumah ini pengap dan sempit. Udara yang masuk juga tak sehat. Belum lagi lantai yang sering “jeblog” (berlumpur, Red) jika hujan turun karena atapnya bocor. Sekarang saya sangat bersyukur karena telah mendapatkan bantuan dari TMMD 104 Kodim Tuban berupa rehab rumah. Sekarang rumah saya menjadi bagus,” Ungkap Samido, warga Desa Brangkal, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban .

Rumah Samido sebelum di bongkar oleh program TMMD
Senyum Samido rumahnya sudah dibangun

Ungkapan Samido merupakan salah satu wujud dari sebagian yang mewakili warga Desa Brangkal karena telah mendapatkan berkah dalam kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) 104 Tahun 2019 yang dilaksanakan di wilayah Kodim Tuban pada tanggal 26 Februari 2019.

Ia merupakan lelaki tua, kurus sekitar usia 71 tahun dengan memakai baju putih dan celana panjang. Nampak raut mukanya terlihat berkaca-kaca setelah rumahnya selesai dibangun oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI). Rasa ungkapan syukurnya tergambar pada kakek yang jauh dari kesederhanaan hidupnya, karena setiap harinya kehidupan Samido beserta istrinya sering mendapat uluran tangan dari warganya yang mempunyai rasa kemanusiaan.

Di usianya yang senja ini, Samido masih gigih berjuang untuk hidup bersama istri tercintanya walaupun serba kekurangan. Mulai dari “gaduh” (Memelihara milik orang lain, Red) berupa sapi ia lakoni. Anaknyapun juga jarang memberikan bantuan kepada Samido karena kondisinya sama seperti yang dialaminya.

Pandangan Samido yang begitu jauh saat mengingat rumahnya yang dulu dibongkar

“Anak kulo tigo nanging mboten wonten mriki sedanten sami kesah ugi nyambut damel buruh” (Anak saya tiga tapi tidak ada di sini semua pergi dan bekerja sebagai buruh, Red). Saya hanya tinggal bersama dengan istri saya. Rumah saya sekarang “matursuwun sanget kalih Bapak Tentara ingkang tulus ikhlas biyantu damel griyo kulo kanthi sae” (Terimakasih banyak kepada Bapak Tentara yang tulus ikhlas membantu membuatkan rumah saya menjadi bagus, Red),” kata Samido sambil terlihat raut muka yang tatapannya jauh.

Sementara, Kepala Desa Brangkal Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban, Zainal Muttaqin membenarkan bahwa memang benar kondisi rumah Samido jauh dari layak huni. Dengan hal ini sebagai pemimpin desa, Zainal merasa memiliki tanggung jawab dan serta prihatin terhadap Samido serta merta mengusahakan agar rumahnya dibangun.

“Rumah Pak Samido memang layak untuk mendapatkan rehap RTLH. Tentu saja ini mulanya kita mengajukan kepada pemerintah. Kebetulan pihak Pemerintah menyetujuinya dan dengan adanya TMMD 104 ini, sebanyak 44 rumah mendapatkan bantuan pembangunan RTLH yang salah satunya punya Pak Samido,” Kata Kepala Desa Brangkal.

Kepala Desa Brangkal Zainal Muttaqin saat menerima telphon dari warganya

Lebih jauh, ia merasa salut dengan kinerja TNI dalam program TMMD 104 yang ada di desanya. 150 personil dari Kodim 0811/Tuban, Brigif 16/WY, Yonif Mekanis 521/DY, Yonif Mekanis 512/QY dan Yon Zipur 5/ ABW, selain bekerja di pagi harinya masih menyempatkan di sela-sela istirahat dan malam harinya untuk berbaur dengan masyarakat. Mereka senantiasa menjalin kebersamaan antara warga dengan TNI. Sampai-sampai, TNI rela untuk menginap dan makan bersama di rumah-rumah warga. Ini yang menjadi warga desa Brangkal ketika TMMD selesai banyak yang menitikkan air mata karena sudah seperti keluarga sendiri. Ia berharap,  program TMMD tidak hanya putus di sini saja, melainkan diulang kembali di desanya agar menjadi maju.

Pengerjaan rumah Samido oleh Satgas TMMD bersama warga

Di tempat terpisah, Dandim 0811, Letkol Inf.Nur Wicahyanto mengatakan, dirinya sangat prihatin terhadap Samido, karena di jaman yang maju ini masih saja ada rumah yang tidak layak untuk di huni.  “Saya sangat prihatin,karena di jaman sekarang ini masih ada rumah yang tidak layak huni. Apalagi dalam rumah belum ada WC nya. Ini yang menjadi permasalahan bagi kita ,” kata Dandim.

Rumah Samido yang sekarang sudah jadi

Ia menambahkan bahwa program TMMD 104 ini merupakan wujud kepedulian TNI kepada rakyat, karena TNI merupakan ruhnya rakyat. “Rakyat adalah ibunya TNI. Oleh karena itu kita sebagai anak tentu harus berbakti kepada ibu. Jika rakyat sehat dan kuat serta bersinergitas dengan TNI tentu akan memperkuat sistem pertahanan bangsa kita,” pungkasnya.(JOKO WIYONO)