Jakarta, NusantaraPos – Heidi atau yang dikenal dengan nama panggung “The Girl with The Hair (TGWTH)” kembali hadir dengan single terbarunya ‘As Long As’.
“As Long As” merupakan lagu yang diciptakan oleh Heidi sendiri dibantu dengan proses composing dan recording oleh beberapa musisi dari Passion Vibes (Abe Belanegara & Abraham Edo) dan juga musisi Tommy Utomo.
Single terbarunya ini dikemas mewah dengan menambahkan bermacam-macam elemen, namun isi dan inti lagu ini walau terkesan sedikit rapuh namun tetap berani. As Long As menceritakan tentang perjalanan hidup Heidi dalam industry musik, sebagai musisi dan kehidupannya sebagai seorang perempuan.
“Sebagai individu yang kreatif dan berbeda, saya selalu dibandingkan atau dipaskan dengan standar yang ada di masyarakat, yang sebetulnya hal tersebut dibentuk dari sekelompok individu dalam lingkungan kita (social construct) yang menuntutnya untuk berubah,” kata Heidi.
Lagu ini diciptakan Heidi karena kebanyakan selama hidupnya ia merasa dituntut untuk melakukan ekspektasi-ekspektasi yang tidak jelas dari sekitarnya. Apalagi sebagai seorang perempuan terkadang dituntut untuk berbuat ini dan itu, begitupun dalam kehidupannya sebagai musisi. Di single As Long As, Heidi mengungkapkan suasana hatinya dengan ilustrasi sebagai ‘as long as I will be me’.
“As long as I wil be me, dalam artian jangan suruh-suruh saya dan jangan ubah-ubah, karena saya mau menjadi diri sendiri,” ucapnya.
Pemilihan lirik yang menggunakan bahasa Inggris ini adalah sebuah bentuk kenyamanan Heidi dalam menulis lagu. Menurutnya sebuah lagu yang ditulis dengan bahasa Inggris, akan lebih bisa mengungkapkan perasaan dengan lebih jujur dan lebih berhati-hati dalam memilih diksi.
Penyanyi yang enggan mengotakkan genre yang dipilihnya sebagai single terbarunya kali ini memang lumayan eksperimental. Dengan alunan pure folk, sedikit lebih ramai dari lagu sebelumnya, As Long As dan terdengar sedikit lebih country. Bisa dibilang single-nya kali ini lebih bernuansa Americana.
LewatAs Long As, Heidi ingin membuat sebuah lagu yang jujur dari hati dan didedikasikan bagi orang-orang yang tertekan, minoritas, para perempuan yang bernasib sama dengan dirinya. “Saya dedikasikan lagu ini kepada orang orang yang tertekan, minoritas, perempuan, misfits, musician, dykes, simply atau siapapun yang mempunyai rasa yang sama dengan lagu ini, no matter the age, background, race. This song is to represent all,” ujar Heidi. (*)