Jakarta, Nusantarapos – Smile Train, sebuah organisasi nirlaba terbesar di dunia, yang memberikan operasi perbaikan celah bibir dan langit, hari ini mengadakan kegiatan edukasi media untuk menginformasikan perawatan celah komprehensif yang merupakan fokus Smile Train.
Hadir pada acara tersebut Letkol. Ckm. dr. Denny Irwansyah, SpBP-RE, dokter spesialis bedah plastik dan rekonstruksi; Deasy Larasati, Program Director & Country Manager Smile Train Indonesia, dan Bunga Jelitha, duta Smile Train Indonesia.
Berdasarkan data Smile Train, rata-rata setiap tahunnya tercatat sebanyak 8.000-9.000 bayi terlahir dengan kondisi celah bibir atau celah langit di Indonesia. Celah bibir dan langit merupakan kondisi dimana terdapat celah diantara rongga mulut dan rongga hidung akibat ketidaksempurnaan proses penyatuan bibir dan lelangit pada masa perkembangan janin. Anak dengan celah langit/bibir tidak bisa makan dan berbicara dengan benar, serta seringkali tidak bersekolah atau melakukan aktivitas seperti pada umumnya. Pada kebanyakan bayi yang melalui serangkaian operasi, dapat mengembalikan fungsi anggota tubuh dan mampu mencapai tampilan dengan bekas luka minimal.
“Operasi adalah tindakan medis paling utama untuk menyatukan celah bibir/langit pada bayi maupun anak-anak. Dengan operasi, tidak hanya mengembalikan bentuk anatomi mendekati normal dengan memperhatikan aspek estetis wajah, namun juga memperbaiki fungsi bicara, makan dan psikologis anak serta keluarganya. Tidak semua anak akan melalui operasi yang sama. Hal ini bergantung pada usia dan kondisi celah yang dialami. Pada beberapa kasus, terkadang perlu operasi tambahan seperti operasi cangkok tulang, rhinoplasty atau operasi untuk memperbaiki bentuk hidung, operasi perbaikan rahang, atau operasi saluran telinga,” ujar Letkol. Ckm. dr. Denny Irwansyah, SpBP-RE, dokter spesialis bedah plastic dan rekonstruksi, yang juga merupakan Ketua Bidang Pengabdian Masyarakat Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Plastik (PERAPI) di Jakarta, Senin (13/5/2019).
Pada kesempatan tersebut, Deasy Larasati, Program Director dan Country Manager Smile Train Indonesia menyampaikan, “Sebagai lembaga amal yang fokus menyediakan 100% operasi gratis perbaikan celah bibir/langit, kami menggunakan pendekatan berkelanjutan dan komprehensif. Di Indonesia, Smile Train beroperasi sejak tahun 2002 dan telah mengembangkan kemitraan di lebih dari 85 rumah sakit di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, Smile Train telah membantu lebih dari 75.000 anak Indonesia mendapatkan senyumnya kembali,” jelasnya.
Tidak hanya memberikan operasi gratis, Smile Train juga memberikan perawatan paska operasi dan terapi yang perlu dilakukan oleh anak yang telah melalui operasi. Tujuannya adalah untuk memastikan kemampuan anak agar dapat makan, berbicara, mendengar dan bernapas seperti seharusnya. Terapi yang dilakukan diantaranya terapi bicara, ortodontik, dan lainnya. Perawatan dan terapi yang komprehensif akan melibatkan tim dokter spesialis karena berkaitan dengan area lain dari kesehatan anak. Tim dokter spesialis yang terlibat akan mencakup dokter anak, dokter bedah, dokter gigi, dokter THT, hingga ahli gizi.
“Masih banyak anak di berbagai penjuru Indonesia yang belum mendapat perawatan komprehensif untuk celah bibir dan celah langit. Melalui kegiatan ini, kami berharap lebih banyak anak Indonesia dapat tersenyum kembali, dan menatap masa depan yang lebih baik,” pungkas Deasy. (RIE)